Tahun Baru Hijriyah
Kemenag Sulsel Sambut Tahun Baru Hijriyah dengan Zikir dan Vaksinasi Covid-19
Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel meresmikan Pekan Vaksinasi Covid-19 di MAN 2 Model Jl AP Pettarani Makassar
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel meresmikan Pekan Vaksinasi Covid-19 di MAN 2 Model Jl AP Pettarani Makassar, Selasa (10/8/2021) siang.
Malamnya, di tempat yang sama, dilanjutkan zikir dan doa menyambut Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah dengan tema "Hijrah dari Covid-19 untuk Indonesia Tangguh".
Kabid Penais Zakat dan Wakaf Kaswad Sartono mengatakan, di masa Pandemi saat ini selain ikhtiar lahiriyah, selaku umat beragama, umat juga meyakini bahwa yang paling utama dari Itu adalah Ikhtiar Bathiniyah berupa doa dan zikir.
"Karena doa adalah senjata bagi kaum mukmin, termasuk dalam menghadapi bencana Covid-19 yang melanda negara kita selama hampir 2 tahun," kata Kaswad yang juga Ketua Panitia dalam rilis yang diterima Tribun.
Selain Kakanwil Kemenag Sulsel, Acara ini dihadiri Kabag TU, para Kabid dan Kasi serta Kasubag di Lingkup Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar, Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar dan Kepala MAN 2 Makassar selaku tuan rumah.
Di luar peserta yang offline di Lapangan Indoor MAN 2 Makassar, tampak di layar, acara ini juga diikuti secara virtual ribuan peserta dari Kemenag Kabupaten/Kota se Sulsel baik melalui Zoom maupun Live Streaming Youtube dan Medsos Kemenag Sulsel dan MAN 2 Makassar.
Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni mengatakan, meskipun melalui dunia maya, semoga ikhtiar Bathin yang dilakukan bersama tersebut bisa diijabah oleh Allah SWT, sehingga pandemi ini bisa segera berakhir.
Kakanwil juga mengimbau warga Kemenag Sulsel agar senantiasa bersama dengan penuh kesadaran menjaga kesehatan dengan patuh pada prokes, dan menjadi contoh bagi masyarakat.
"Semoga di momentum Tahun Baru Hijriyah ini Mari introspeksi diri khususnya sebagai warga kemenag, apakah pengabdian kita selama ini sudah baik dan harus berupaya untuk senantiasa menjadi lebih baik," ujarnya.
"Warga Kemenag harus Menjadi pelopor bagi umat dalam upaya mewujudkan Ukhuwah Insaniyah, Islamiyah, Basyariyah," tambahnya.
Sementara itu, dalam Tausiyah yang disampaikan oleh Anregurutta KH Hamzah Harun Ar Rasyid yang merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel/Mantan Kepala Balitbang Keagamaan Makassar) via Zoom dari kediamannya mengatakan, hijrah yang dipilih Rasulullah SAW selain merupakan strategi penyelamatan yang apik, juga merupakan tonggak awal perjuangan dan pergerakan kaum muslimin dalam melakukan Dakwah.
Ini sekaligus konsolidasi Keumatan dari Kota Madinah yang hasilnya sampai detik ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan dan penyebaran yang paling cepat di muka bumi, termasuk di Indonesia.
Ketua PWNU Sulsel itu juga menjabarkan makna Hijrah itu terbagi 2, yakni Hijrah Makaniyah yakni peristiwa Hijrahnya Rasulullah SAW beserta umatnya dari Kota Mekkah ke Madinah.
Sedangkan makna lainnya adalah Hijrah Maknawiyah, yang dalam beberapa sabda Rasulullah SAW bisa dijadikan landasan prilaku diantaranya.
"Hijrahnya lidah dan tangan (Fisik dan bathin atau perasaan) yang secara substansial bermakna jangan sampai ada umatnya menyakiti sesama manusia," katanya.
"Taubat atau kembali ke khittah dan fitrah yaitu kesucian, dimana setiap manusia harus selalu memperbaiki diri," tambahnya. (*)