PSM Makassar
Ini 6 Pemain dan Pelatih PSM Makassar, Dikenang Suporter Prestasi dan Kontribusi hingga Akhir Hayat
Berikut ini nama-nama mantan pemain dan pelatih PSM yang sudah kembali ke haribaanNya dengan prestasi yang layak diacungi jempol.
5. Izaac Fatari
Kisah Izaac Fatari Bomber PSM Makassar Top Skor Era 90-an
Jauh sebelum Titus Bonai, PSM Makassar pernah diperkuat pesekbola asal tanah Papua yang diidolakan suporter Pasukan Ramang.
Dia adalah Izaac Fatari, striker kelahiran Sorong Papua Barat, 18 Februari 1973.
Izaac Fatari pernah dielu-elukan suporter Juku Eja berkat prestasinya sebagai individu maupun sebagai tim.
Izaac Fatari bergabung ke PSM pada musim 1996/1997.
Dia direkrut dari Persma Manado. Di klub lamanya Izaac Fatri sudah jadi idola suporter.
Ketajaman Izaac Fatari di lini depan tak bisa diragukan lagi.
Gol demi gol dia ciptakan untuk klub yang dibelanya.
Di PSM Makassar kala itu, Izaac menggantikan posisi Jacksen F Tiago yang hengkang ke Persebaya Surabaya.
Di musim pertamanya Izaac langsung tancap gas dengan menjadi top skor di wilayah timur dengan 14 gol.
Dia bahkan mampu mengantar PSM ke babak semifinal.
Di musim berikutnya, Izaac kembali menjadi pencetak gol terbanyak wilayah timur dengan 9 gol.
Namun sayang, selama dua musim membela PSM dia gagal mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia.
Meski gagal di level domestik, Izaac Fatari berhasil membuat PSM bersinar di luar negeri.
Dalam sebuat turnamen di Bangladesh, PSM berhasil juara dan Izaac Fatari lagi-lagi menjadi top skor di turnamen itu.
"Kita berdua pernah menjadi top skor di turnamen di Bangladesh. Saya lupa berapa gol, waktu itu kita top skor bersama dan saya menjadi pemain terbaik," kenang rekan setim Izaac di PSM, Luciano Leandro.
Akibat badai krisis moneter 1998-1999, Izaac Fatari tidak memperpanjang kontraknya di PSM.
Dia memilih pulang ke kampung halamannya dan membela klub asal tanah kelahirannya, Persiss Sorong tahun 1999.
Kecelakaan Berujung Maut
Setelah tak lagi merumput di lapangan hijau, Izaac Fatari mencoba peruntungan dengan mencoba menjadi pelatih.
Pada 2004 dia pun bermaksud mengikuti kursus lisensi kepelatihan di Jakarta.
Dari kampung halamannya dia harus menemouh erjalanan laut menuju bandara Jefman, Sorong.
Namun naas, sebuah musibah kebakaran menimpa speed boat yang ditumpanginya.
Musibah itu terjadi sesaat setelah Izaac berbicara dengan sang istri melalui telepon selulernya.
Izac bersama penumpang lainnya tak bisa menyelamatkan diri.
Setelah beberapa hari pencarian, jasad Izaac akhirnya ditemukan mengapung oleh tim SAR.
Izaac Fatari pergi meninggalkan seorang istri dan seorang anak.
"Saya sangat sedih waktu mendengar kabar itu. Dia orang yang sangat dekat dengan saya dan keluarga," kata Luciano Leandro.
Meski telah pergi, Izaac Fatari masih dikenang sebagai legenda PSM, Persipura dan Persma Manado.
Braif Fatari Titisan Izaac Fatari
Sekira 15 tahun setelah kepergiannya , kini muncul pesepakbola muda dari keluarga Izaac Fatari.
Braif Fatari adalah sepupu Izaac Fatari yang kini membela Persija Jakarta.
Braif lahir pada 2002 atau 2 tahun sebelum Izaac Fatari meninggal.
Beda dengan Izaac yang berposisi sebagai penyerang murni, Braif sendiri berposisi sebagai gelandang serang.
Pada 2019, Braif Fatari ikut program Garuda Select untuk berlatih di Inggris.
Bakatnya semakin berkembang dengan Garuda Select dan akhirnya, Braif Fatari pun dilirik oleh banyak klub.
Braif Fatari kemudian direkrut oleh Persija Jakarta pada Mei 2019 lalu.
Braif Fatari oleh Persija bersama kakaknya, Brian Fatari yang sebelumnya memperkuat Persipura Jayapura. (*)