Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ini 6 Pemain dan Pelatih PSM Makassar, Dikenang Suporter Prestasi dan Kontribusi hingga Akhir Hayat

Berikut ini nama-nama mantan pemain dan pelatih PSM yang sudah kembali ke haribaanNya dengan prestasi yang layak diacungi jempol.

Editor: Arif Fuddin Usman

1. Ali Khaddafi

Ali Khaddafi saat memperkuat PSM Makassar dalam tiga musim kompetisi ISL 2007-2009

Pada satu masa, PSM Makassar pernah dominan diperkuat pemain asing dari Afrika, yakni Musim 2007-2008.

Di musim itu, pemain-pemain dari Togo ini berkontribusi mengantar PSM Makassar posisi 5 klasemen Grup Timur.

dan lolos ke Liga Super Indonesia musim berikutnya.

Keempat pemain dari Togo saat itu adalah Ali Khaddafi, Nomo Teh Marco, Ouadja Lantame Sakibou, dan Saibou Badarou.

Dua nama pertama direkrut di awal musim, sementara dua lainnya didatangkan di pertengahan musim.

Ali dan Nomo kala itu didatangkan dengan berstatus mantan pemain Timnas Togo U-23. Status mereka sebagai pemain timnas cukup sebanding dengan performanya di PSM.

Dari empat pemain asal Togo itu, bisa dibilang Ali Khaddafi adalah yang tersukses, bukan hanya di PSM tapi juga di persepakbolaan Indonesia.

Seperti diketahui, selain PSM yang pertama kali mendatangkannya ke Indonesia, Ali juga sempat melalang buana ke sejumlah klub di Indonesia.

Saat di PSM, Ali dikenal sebagai gelandang yang memiliki skill mumpuni. Ketenangannya di lapangan, ditambah dengan umpan terukur menjadi ciri khasnya.

Perannya yang sangat vital di lini tengah Juku Eja juga membuat Ali tak tergantikan selama dua musim membela Pasukan Ramang.

Menurut catatatan, selama dua musim Ali bermain sebayak 58 kali bersama PSM.

Meskipun tak berhasil mencetak gol, namun perannya sangat vital dalam menyuplai bola ke bomber tajam milik PSM saat itu, Aldo Barreto.

Tak hanya piawai, Ali juga dikenal sebagai pemain yang sangat fair play dan tak mudah tersulut emosi kala berduel dengan lawannya.

Sebagai pemain box-to-box midfielder, Ali Khaddafi memang kerap terlibat kontak fisik dengan pemain-pemain lawan.

Namun Ali sama sekali tak pernah terpancing emosi.

Menurut data yang dikumpulkan soccerway, hanya sekali Ali Khaddafi mendapatkan kartu merah.

Pesepakbola berpostur 182 cm ini memulai karir juniornya pada tahun 1994 di klub OC Agaza.

Di klub itu juga Ali sempat setim dengan mantan bomber Arsenal, Emanuel Adebayor.

Tujuh tahun di klub junior, Ali kemudian promosi ke klub senior. Namun di klub pertamanya itu Ali tak bertahan lama.

Ia pindah ke sejumlah klub di Togo. Hingga akhornya pada tahun 2007 PSM menemukan Ali.

Setelah kontraknya tak diperpanjang manajemen PSM, Ali kemudian hengkang ke PKT Bontang.

Di klub Kalimantan ini, Ali kembali mampu menjadi pilar penting. Ia bermain dalam 55 pertandingan dengan sumbangsih lima gol.

Setelah Bontang, Ia berturut-turut pindah ke PSPS Pekanbaru, Sriwijaya FC, Persepam Madura United, dan terakhir Perseru Serui di tahun 2014.

Pada 2012, Ali juga tercatat berhasil mengantarkan Sriwijaya FC menjuarai Inter Island Cup.

Sementara sat masih bermain di negaranya, pengguna nomor punggung 5 di PSM ini pernah menjuarai Togolese Championnat National de Premiere Division (setara Liga 1) musim 2004-2005, juga

Coupe du Togo (setara Piala Indonesia) 2004 bersama klub kota kelahirannya, AS Douanes.

Meninggal karena Sakit

Setahun setelah meninggalkan Indonesia, tahun 2014, kabar duka menghampiri persepakbolaan Indonesia, terkhusus klub yang pernah dibela Ali Khadaffi.

Ali Khaddafi dikabarkan meninggal dunia, Senin (19/10/2015) di kampung halamannya di Togo. Ali dikabarkan meninggal karena sakit.

Kabar meninggalnya Ali Khaddafi membuat kaget para rekannya sesama pemain sepakbola.

Para eks pemain PSM pun mengucapkan bela sungkawa. Mereka menuliskan di status Blackberry Massengernya kala itu

"Selamat Jalan Kawan, RIP Ali Khaddafi," Jelas Eks pemain PSM Iqbal Samad, Senin (17/10/2015). Iqbal pernah bermain bersama Ali Khadddafi di PSM (2007) dan Bontang FC.

Eks pemain PSM Febrianto Wijaya juga menyampaikan bela Sungkawa. "RIP my Brother Ali Khaddafi, semoga tenang di peristirahatan terakhirmu, Big man," jelasnya.

Mantan kapten PSM Syamsul Chaeruddin juga mengaku turut kehilangan sosok pemain yang meninggal di usia 31 tahun tersebut.

Dirinya mengaku cukup akrab dengan pemain yang berposisi sebagai gelandang itu karena pernah sama-sama memperkuat PSM pada beberapa musim sebelumnya."

"Kami di PSM turut berdukacita atas meninggalnya Ali Khaddafi. Kami doakan semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," kata Syamsul. (Fahrizal Syam)

Selanjutnya
2. Henk Wullems
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved