Thailand Sudah Gunakan, Ekstrak Sambiloto Dijadikan Obat Pasien Covid-19 dengan Status Ringan/OTG
Keringkan daunnya terlebih dahulu, kemudian setelah kering takaran daun yang kering adalah 3 gram dan dapat dikonsumsi 2 kali sehari.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mendengar namanya mungkin sudah tahu, tapi mengenal manfaatnya tidak banyak orang tahu.
Sambiloto kini menjadi satu dari banyaknya jenis tumbuhan yang menyebar di Indonesia, sebagai obat penangkal Covid-19.
Buktinya pemerintah Thailand menggunakan ekstrak tanaman ini untuk menolong warganya yang terserang Covid-19.
Obat herbal memang saat ini menjadi alternatif sebagian masyarakat yang kurang mampu ketimbang harus membeli obat yang banyak diresepkan dari rumah sakit atau dokter.
Untuk penyajian daun sambiloto sebagai obat herbal ini sendiri adalah dengan mengeringkan daunnya terlebih dahulu, kemudian setelah kering takaran daun yang kering adalah 3 gram dan dapat dikonsumsi 2 kali sehari.
Sedangkan, yang serbuk kering dengan takaran 1,5-3,0 gram, bisa Anda konsumsi 3 kali dalam sehari.
Selain itu, daun sambiloto mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin.
Tanaman sambiloto juga memiliki zat seperti adalah lakton, paniculin, kalmegin, dan hablur kuning.
Semuanya membuat sambiloto terasa pahit namun kaya khasiat
Ekstrak sambiloto atau Andrographis paniculata kini telah digunakan sebagai terapi komplementer untuk pasien Covid-19 gejala ringan di lima rumah sakit milik pemerintah di Thailand.
Sambiloto termasuk herbal asli Indonesia yang telah lama diketahui memiliki khasiat sebagai imunomodulator (stimulasi imun sekaligus antiradang) dan antivirus.
“Pemerintah Thailand setuju penggunaan ekstrak sambiloto karena bermanfaat menurunkan tingkat keparahan wabah Covid-19 dan memotong biaya pengobatan,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia Inggrid Tania, sebagaimana dikutip dari TribunMadura.com.
Menurut Inggrid, hasil-hasil penelitian praklinis dari sambiloto sejalan dengan uji klinis khasiat dan keamanannya yang telah dilakukan terhadap pasien Covid-19 gejala ringan tersebut.
Uji klinis yang merupakan penelitian awal di Thailand disebutnya memberi bukti kalau sambiloto aman dikonsumsi dan efektif memperbaiki kondisi pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 melalui uji PCR.
“Perbaikan terjadi dalam 3 hari intervensi tanpa efek samping jika sambiloto dikonsumsi pasien dalam 72 jam setelah timbul gejala,” ujar Inggrid.