Akidi Tio
Denny Siregar dan Pendukung Bandingkan Prank Sumbangan 2 Triliun Akidi Tio dan Ratna Sarumpaet
Malunya Denny Siregar dan Pendukung namun masih bandingkan Prank Sumbangan 2 Triliun Akidi Tio dan Ratna Sarumpaet
TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengaku pasrah dibully gara-gara ikut menyebarkan dan memuji-muji sumbangan Rp 2 triliuan dari keluarga Akidi Tio.
Iya, gua ngaku kena prank. Gua salah karena terlalu percaya. Namanya juga senang ada yg mau kasih bantuan.. Lu juga pernah, kan ? Waktu belain Ratna Sarumpaet ?." tulis Denny Siregar di akun twitternya @Dennysiregar7, Senin (2/8/2021).
Namun Denny Siregar dan pendukung masih bisa berkelit dari nyinyiran lawan-lawannya.
Denny Siregar dkk membandingkan kasus Prank sumbangan 2 triliun ini mirip-mirip saat prank Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya padahal ternyata operasi.
"Gua akhirnya paham bagaimana perasaan @fadlizon
Rizal Ramli @Andiarief__
waktu kena prank Ratna Sarumpaet.. Sakitnya tuh disini..."
Demikian lanjutan kicauan denny Siregar sambil mention sejumlah nama.
Anak Akidi Tio di Kantor Polisi
Rencana pemberian uang hibah Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 dari keluarga mendiang Akidi Tio kepada Pemprov Sulsel berbuntut panjang.
Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio, dijemput oleh polisi.
Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro, menjemput langsung Heriyanto ke Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2019).
Info terbaru menyebutkan Heriyanti akan ditetapkan tersangka kasus uang hibah Rp 2 triliun yang kabarnya tidak benar alias hoaks.
Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel di Palembang, Sumsel, pukul 12.59 WIB.
Dia langsung digiring masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, Heriyanti berusaha menghindari awak media dengan terus berjalan cepat seraya menutupi wajahnya menggunakan tangan.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.
Sementara itu Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes (Pol) Hisar Siallagan saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait penjemputan Heriyanti.
Termasuk status Heriyanti saat ini belum juga ada keterangan terkait hal tersebut.
"Nanti saja, ya," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Heriyanti masih berada di Mapolda Sumsel.
TribunSumsel.com mengonfirmasi pejabat kepolisian yang ada di Polda Sumsel dan membenarkan bahwa status Heriyanti sudah ditetapkan tersangka
'Sebentar lagi akan dirilis," katanya
Awal Mula Hibah Rp 2 Triliun
Kasus ini bermula saat Sumsel mendapat bantuan dana penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 2 triliun, Senin (26/7/2021).
Bantuan ini diberikan oleh keluarga Akidi Tio, pengusaha sukses asal Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Aceh melalui dokter keluarga mereka di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan
Penyerahan dana bantuan turut disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
"Ini luar biasa sekali, ada yang memberikan bantuan untuk penanganan Covid-19. Bantuan berupa uang sebesar Rp 2 triliun," ujar Herman saat ditemui setelah penyerahan bantuan sebesar Rp 2 triliun secara simbolis di Mapolda Sumsel
Sementara itu, Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, Akidi Tio adalah sosok yang ia kenal saat bertugas di Aceh, beberapa tahun silam.
Perwakilan keluarga lalu menyampaikan kepada dirinya bahwa akan ada bantuan dana yang diberikan kepada masyarakat Sumsel terdampak covid-19.
Meski Kapolda sendiri tak menampik sempat sedikit dibuat terkejut dengan nominal fantastis dari bantuan yang diberikan.
"Mendengarnya saja kaget, apalagi melaksanakan (amanah) itu. Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan. Tapi saya yakin kalau amanah ini langsung disampaikan ke semua pihak dan masyarakat, InsyaAllah amanah ini dapat dikelola sebaik-baiknya," ujar Irjen Pol Eko Indra Heri.
Terkait alokasi, Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.
Irjen Pol Eko Indra Heri menyebut dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari pihak keluarga kepada Pemprov Sumsel.
Namun, ia memastikan bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan Covid-19, termasuk masyarakat terdampak pandemi.
"Saya hanya makelar kebaikan saja. Terkait alokasi, nanti akan ada ahli-ahli yang lebih paham. Saya hanya membantu untuk menyampaikan seperti dengan gubernur, Pangdam, dan steakholder terkait lainnya," ujarnya.
Menurut Irjen Pol Eko Indra Heri, ada begitu banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
"Seperti bagaimana masyarakat mencegah Covid-19. Banyak sekali faktor. Kemudian kalau sakitnya, apa yang bisa kita lakukan. Pemberian obat dan seterusnya, kemudian oksigen termasuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang bekerja di sektor itu. Makanya nanti harus ada komunikasi dengan teman-teman ahli supaya bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran," ujarnya.
Awal Kecurigaan
TribunSumsel.com menyambangi kediaman Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio yang tinggal di salah satu kawasan Kecamatan Ilir Timur I, Sabtu (31/7/2021).
Dari pantauan di lapangan sejak pukul 09.00 WIB, rumah Heriyanti dalam keadaan sepi.
Hanya terlihat sedikit aktivitas penghuni rumah yang sesekali keluar dari pintu teras samping untuk mengambil sesuatu dari halaman depan.
Baru sekira pukul 11.58 WIB, Heriyanti terlihat turun dari mobil Daihatsu Sigra warna hitam dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah.
Menggunakan kemeja biru tua lengkap dengan masker, langkah Heriyanti jadi begitu cepat saat jurnalis TribunSumsel.com berusaha mendekatinya.
Seorang pria paruh baya juga bergegas menutup pintu pagar depan di rumah bercat coklat ini.
Alhasil, tidak ada statement yang berhasil diperoleh dari Heriyanti.
Pantauan di lapangan rumah keluarga Heriyanti anak bungsu Akidi Tio yang tinggal di kawasan Jl Tugu Mulyo, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang terlihat tidak ada aktivitas sama sekali yang mencolok di rumah berlantai dua tersebut.
Selain itu, kondisi rumah gelap.
Lampu penerangan di kediaman Heriyanti tidak ada yang menyala.
Semua lampu baik teras rumah maupun di dalam rumah padam.
Warga sekitar sendiri, tidak mengetahui secara pasti keluarga mendiang Akidi Tio tersebut, dan selama ini tidak terlalu terbuka.
"Nunggu apa, mas?," tanya salah satu warga kepada sejumlah jurnalis yang ada di lokasi, yang langsung berlalu mengetahui yang ditanya jurnalis.
Hal senada diungkapkan Usman, salah satu penjaga keamanan kampung, jika keluarga Heriyanti tinggal bersama sang suami (Rudi Sutadi) dan seorang anaknya.
"Iya, mereka tinggal bertiga selama ini," tuturnya.
Sebelumnya, dari pantauan TribunSumsel.com, Sabtu (31/7/2021) sekira pukul 14.56 WIB, nampak seorang pria yang mengaku bernama Darwin (45) keluar dari kediaman Heriyanti di kawasan Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Darwin mengaku sebagai pekerja yang baru beberapa bulan bekerja di kediaman Heriyanti.
Lagi tidak ada orang di rumah," kata Darwin sembari berusaha mengunci pagar besi dengan gembok yang dibawanya dari dalam rumah.
Padahal sebelumnya, jurnalis TribunSumsel.com melihat langsung Heriyanti terlihat turun dari mobil Daihatsu Sigra warna hitam dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah pada pukul 11.32 WIB.
Selanjutnya dari pantauan di lapangan, Heriyanti sama sekali tidak keluar dari rumahnya.
Saat disampaikan terkait pantauan tersebut, Darwin sempat terdiam sesaat dan tak lama kemudian kembali menegaskan bahwa tidak ada orang di dalam rumah.
"Ibu pergi dari pagi, belum pulang," ucapnya sembari terus berusaha mengunci pagar dari luar.
Setelah berhasil, Darwin lantas pergi meninggalkan kediaman Heriyanti dengan menggunakan sepeda motornya.
"Wah saya tidak tahu apa-apa. Sudah ya, saya mau pulang. Saya cuma kerja bantu memperbaiki rumah. Kalau ada yang rusak-rusak, ya saya perbaiki," ucap Darwin seraya melajukan sepeda motornya.
Dari pantauan TribunSumsel.com sejak pukul 09.00 hingga 19.00 WIB kediaman Heriyanti terpantau sepi.
Warga juga tak banyak yang keluar rumah. Hanya terlihat dan terdengar suara keras dari pekerja bangunan yang sedang membangun rumah persis di sebelah kediaman Heriyanti.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Janji Palsu Rp 2 Triliun, Gubernur Sumsel: Sudah Curiga Dari Awal, Merasa Tidak Kena Prank,