Isolasi Mandiri
Panduan Isolasi Mandiri pada Anak, Terapkan 10 Hal Ini Supaya Pasien Cepat Pulih dari Corona
Demi membantu para orangtua di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis panduan khusus untuk anak yang positif Covid-19.
TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak orangtua yang panik dan kebingungan saat anaknya terpapar Covid-19.
Padahal, respons orangtua sangat penting untuk anak.
Orangtua harus telibat supaya anak mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.
Ayah dan ibu diharapkan mampu berpikir matang supaya bisa membantu proses penyembuhan buah hatinya.
Demi membantu para orangtua di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis panduan khusus untuk anak yang positif Covid-19.
Langkah ini dilakukan untuk membantu pasien anak yang tidak dapat dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala ringan.
Akibat tingkat keterisian rumah sakit yang tinggi, kini Pemerintah menitikberatkan layanan rawat inap pada pasien dengan gejala sedang dan berat.
Dengan demikian, orangtua diharuskan mampu merawat anak sendiri di rumah, sepanjang mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah dan ruam.
Isolasi mandiri juga dianjurkan ketika anak masih aktif, dan mampu makan serta minum sendiri.
Meski demikian, ada sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti oleh orangtua yang merawat anak positif Covid-19 di rumah:
- Tetap di rumah
Pastikan anak tetap di rumah dengan menyediakan kamar atau ruangan yang nyaman dan memiliki ventilasi yang baik.
Sediakan mainan atau alat bantu lainnya agar anak semakin betah di rumah.
- Gunakan masker
Masker harus tetap dipakai oleh anak yang sudah berusia di atas dua tahun, atau sudah bisa memakai dan melepaskannya sendiri.
Lepaskan masker ketika anak sedang tidur.
Berikan jeda istirahat dari masker ketika anak sendirian di dalam ruangan atau berjarak dua meter dari orang di sekitarnya.