Siapa Riyo Kristian Utomo? Anak Ribka Tjiptaning yang Disebut Terlibat Bisnis Obat Terapi Covid-19
"Negara tidak boeh berbisnis dengan rakyatnya, tidak boleh. Mau apapun alasannya tidak boleh. Saya yang akan paling kencang nanti mempermasalahkannya"
TRIBUN-TIMUR.COM - Dulu diawal-awal pemerintah genjar mulai melakukan vaksin, anggota DPR RI dari PDIP Ribka Tjiptaning adalah yang pertama menolak.
Masih ingat dulu kata-katanya "Negara tidak boeh berbisnis dengan rakyatnya, tidak boleh. Mau apapun alasannya tidak boleh. Saya yang akan paling kencang nanti mempermasalahkannya"
Kini beredar kabar jika Ribka Tjiptaning menerima bantuan dari PT Harsen Laboratories, sebuah perusahaan farmasi pemilik izin dagang obat Ivermectin atau Ivermax12 yang diklaim bisa digunakan terapi penyembuhan pasien Covid-19.
Namun kini obat Ivermectin diblokir oleh BPOM.
Nama PT Harsen Laboratories memang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Setelah sejumlah pejabat dan elit politik ditengarai punya kedekatan khusus dengan perusahaan tersebut.
Sampai anak Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko , Joanina Rachman, disebut terlibat dalam bisnis itu.
Kini anak dari Ribka Tjiptaning juga terseret.
Riyo Kristian Utomo, dituding terlibat bisnis obat terapi Covid-19, Ivermectin.
Tudingan ini bermula saat Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik, dan pebisnis dalam penggunaan Ivermectin untuk menanggulangi Covid-19.
Satu di antara nama yang disebut ICW adalah Riyo.
Lantas, siapakah Riyo Kristian Utomo?
Peneliti ICW, Egi Primayogha, mengungkapkan nama Riyo tak tercatat dalam akta PT Harsen Laboratories.

Namun, dalam berbagai pemberitaan, Riyo mengaku sebagai Direktur Pemasaran PT Harsen.
"Dia tidak tercatat dalam akta perusahaan PT Harsen Laboratories, tapi dalam berbagai pemberitaan dia diketahui sebagai Direktur Pemasaran atau Direktur Marketing PT Harsen," kata Egi, Kamis (22/7/2021).
Mengutip Tribunnews, Egi mengatakan, Riyo merupakan anak anggota DPR RI, Ribka Tjiptaning.
Sama seperti sang ibu, Riyo juga kader PDIP.
Egi mengatakan, Riyo menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Budaya di DPC PDIP Tangerang Selatan.
"Riyo merupakan anggota PDI Perjuangan dan menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Budaya di DPC PDIP Tangerang Selatan," ungkap Egi, Kamis (22/7/2021).
Lebih lanjut, Egi menyebut Riyo pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Tangerang Selatan pada Pemilu 2014 silam.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten Pemilu 2014, Riyo termasuk dalam deretan calon legislatif di Daerah Pemilihan Banten 7 yang meliputi Kota Tangerang Selatan.
Namun, Riyo gagal kala itu.
Ia kemudian menjabat sebagai tenaga ahli Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Pada Januari 2021 lalu, nama Riyo sempat ramai dibicarakan warganet Twitter.
Kala itu, foto diduga dirinya menggunakan twibbon "Saya Siap Divaksin", beredar.

Padahal, saat itu sang ibu, Ribka, terang-terangan menolak vaksin Covid-19.
Tak hanya itu, nama Riyo sempat disebut Presiden Direktur PT Harsen Laboratories, Haryoseno, dalam permohonan maafnya terkait Ivermectin.
Haryoseno meminta maaf atas sejumlah pelanggaran, termasuk menggiring opini masyarakat awam membeli Ivermectin tanpa resep.
"Kami Direksi PT Harsen Laboratories memohon maaf yang sebesar besarnya kepada Badan POM RI, dimana dalam berbagai media massa Sdr Sofia Koswara, Iskandar Purnomo Hadi, dan dr. Riyo Kristian Utomo yang menyebut diri masing-masing sebagai Vice President, Direktur Komunikasi, dan Direktur Marketing PT Harsen Laboratories, telah menggiring opini masyarakat untuk melakukan pengobatan Covid-19 sendiri, dan mengakibatkan masyarakat membeli lvermax12 tanpa resep dan pengawasan dari dokter," demikian bunyi paragraf pertamanya yang termuat di Harian Kompas edisi Minggu (18/7/2021).
Ribka Tjiptaning Juga Terseret
ICW juga menduga ada keterlibatan Ribka Tjiptaning dalam bisnis obat Ivermectin.
ICW diketahui menemukan video amatir yang merekam momen Ribka sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Penanggulangan Bencana, menerima bantuan dari PT Harsen Laboratories.
"Nah ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana peran Ribka sejauh ini dalam hal obat Ivermectin, dan lebih jauh ada peran PDIP di situ."
"Apakah Ribka berjalan untuk kepentingan parpol atau kepentingannya sendiri?" papar Peneliti ICW, Egi Primayogha, Kamis.
"Namun apapun itu, Ribka tetap tercatat sebagai anggota PDIP dan dia punya jabatan di situ."
"Sehingga apapun yang dia lakukan tidak bisa dilepaskan dari PDIP," imbuhnya.
Disisi lain, Ribka secara tegas membantah tuduhan tersebut.
Ia mengaku tak mengenal PT Harsen.
Tak hanya itu, Ribka juga mengaku tak tahu adanya bantuan sembako dan alat kesehatan dari PT Harsen untuk PDIP.
"Saya tidak pernah tahu," pungkasnya.(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Taufik Ismail, Kompas.com/Artika Rachmi Farmita/Tatang Guritno)
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews