Tribun Makassar
Kisah Sukses Nurlinda Dwi Sukti, Jadi Sales Air Kemasan Kini Jadi Pengusaha Beromzet Miliaran
Dwi mengaku sempat berkeinginan menekuni pendidikan kedokteran, namun mengurungkan niatnya karena terhalang biaya pendidikan.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perjalanan Nurlinda Dwi Sukti (27) menjadi pengusaha muda sukses rupanya menempuh jalan terjal.
Tidak mudah bagi Dwi untuk jadi owner perusahaan kosmetik seperti sekarang ini.
Jebolan SMA Negeri 2 Takalar itu mendadak viral seusai mendonasikan uangnya Rp 1 miliar untuk membantu warga terdampak pandemi Covid-19.
Dwi menceritakan pengalamannya hingga jadi seorang pengusaha.
Selepas bangku SMA, Dwi awalnya bercita-cita jadi seorang polisi wanita.
Ia ingin menekuni jejak ayahnya yang berprofesi sebagai aparat penegak hukum.
Akan tetapi takdir rupanya berkata lain.
"Tamat SMA, saya mau jadi polwan cuman karena saya agak pendek makanya tidak mendaftar polwan," kata Dwi kepada tribun-timur.com, Sabtu (24/7/2021).
Dwi mengaku sempat berkeinginan menekuni pendidikan kedokteran, namun mengurungkan niatnya karena terhalang biaya pendidikan.
Ia pun memutuskan kuliah di Universitas Negeri Makassar Jurusan Biologi.
"Mau jadi dokter tapi biayanya lumayan mahal. Makanya lanjutkan Kuliah bebas tes di UNM Biologi," kenang Dwi.
Setahun berselang, Dwi rupanya memutuskan menyambi bekerja sebagai seorang sales motor.
Ia membagikan brosur promosi kendaraan kepada pengendara yang melintas di tepi jalan.
Keputusan Dwi bekerja rupanya berdampak ke pendidikannya.
Padahal Dwi baru menginjak semester 3.
"Semester 3 saya bolos karena sudah belajar kerja, marketing motor waktu itu," ujar Dwi.
Selepas jadi sales motor, Dwi memutuskan merantau ke Kendari.
Ia meninggalkan kuliahnya dan mengadu nasib di sana.
Ia bekerja sebagai anak magang maskapai penerbangan komersial. Keputusan itu rupanya ditentang ayah Dwi.
"Papiku marah. Orang tua minta kembali ke Makassar," katanya.
Di Kota Anging Mammiri, Dwi kembali memulai pekerjaan baru.
Ia menekuni pekerjaan sales air minum kemasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya jualan air mineral," katanya.
Ia berkeliling dari warung ke warung.
Hal itu belakang diketahui keluarga dan dinilai membuat malu.
Sebab ayahnya adalah seorang polisi.
Selanjutnya Dwi melamar jadi karyawan bank.
Akan tetapi, dalam perjalanannya, jiwa Dwi rupanya kurang nyaman bekerja sebagai karyawan.
Ia pun memutuskan mengundurkan diri dan memulai usaha sendiri.
"Saya resign dari bank supaya bisa bisnis kecil-kecilan yang modal Rp 500 ribu sudah bisa berkembang saat kerja di bank mau maksimal lagi," kenangnya.
Keputusan Dwi untuk membangun usaha sendiri kembali ditentang orang tuanya.
Namun ia berupaya meyakinkan ayah ibunya untuk mewujudkan mimpinya.
"Sempat dilarang sama orang tua tapi saya jawab saya mau berpenghasilan Rp 100 juta. Orang tua merespons tidak mungkin, katanya mimpi gila. Alhamdulillah sekarang malah berpenghasilan miliaran," kata Dwi.
Dwi kini membangun perusahaan kosmetik bernama Affor Neo Jaya sejak tahun 2018 lalu.
Ia memiliki dua brand kosmetik besar yaitu RK Cosmetics & Kosmetik Viral.
Ia beberapa kali pernah dianugerahi sejumlah penghargaan atas kiprahnya sebagai pucuk pimpinan perusahaan, seperti Best Women in Entrepreneur.
The Best Indonesian Inspiring Young Female Entrepreneur In The Beauty Product Business, dan The Most And Trusted Company In Beauty Product Quality And Customer Satisfaction.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95