Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Universitas Indonesia

Rektor UI Prof Ari Kuncoro Mundur dari Wakil Komisaris Utama, BRI: Tidak Ada Dampak Material

Rektor UI Prof Ari Kuncoro mundur dari jabatan wakil komisaris utama PT BRI menyusul kritik ke Presiden Joko Widodo.

Editor: Muh Hasim Arfah
IG Sri Mulyani
Rektor UI, Prof Ari Kuncoro bersama teman seangkatannya, Sri Mulyani saat pengukuhan rektor UI, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Rektor UI Prof Ari Kuncoro memilih untuk mundur dari jabatan wakil komisaris utama PT BRI (Persero) Tbk.

Pengunduran diri Ari tertulis dalam keterbukaan informasi yang disampaikan bank BUMN tersebut kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Pengunduran diri Sdr Ari Kuncoro dari jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Perseroan. Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional emiten atau perusahaan publik," tulis Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (22/7/2021).

Keputusan Ari Kuncoro mundur dari komisaris BRI menyusul keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengubah statuta Universitas Indonesia.

Sehingga, memungkinkan Rektor UI untuk rangkap jabatan.

Dalam statuta Universitas Indonesia terbaru, Rektor UI dilarang merangkap jabatan di BUMN dan BUMD sudah dihapuskan.

Baca juga: Kirim Pesan ke Rektor UI Prof Ari Kuncoro, Akbar Faizal: Bantu Bangsa ini Mengembalikan Kewarasan

Saat ini, netizen Twitter mempertanyakan kebijakan Joko Widodo soal mengubah statuta UI saat Prof Ari Kuncoro masih menjabat Rektor UI.

Revisi Statuta UI, Pasal 39 (c) PP 75 Tahun 2021 berbunyi, Rektor dan Wakil Rektor, sekretaris universitas, dan kepala badan dilarang merangkap sebagai:

a. pejabat struktural pada perguruan tinggi lain, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat;

b. pejabat tinggi instansi pemerintah pusat maupun daerah;

c. Direksi pada badan usaha milik negara/daerah maupun swasta; atau

d. pengurus/ anggota partai politik atau organisasi yang berafiliasi langsung dengan partai politik.

Baca juga: Denny Siregar Diserbu Netter,Diminta Bahas soal Jokowi Izinkan Rektor UI Rangkap Jabatan Komisaris

Akibat kebijakan baru itu, kini muncul tagar presiden terburuk dalam sejarah.

Hingga, Rabu (21/7/2021) malam, tagar ini masih trending topic.

Rekam Jejak Ari Kuncoro di UI

Ari Kuncoro lahir di Jakarta, pada 28 Januari 1962.

Ia merupakan lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia dengan konsentrasi ekonomi moneter dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Ia juga diketahui bergelar master of arts dari University of Minnesota dan gelar Ph.D bidang Ilmu Ekonomi dari Brown University.

Saat ini, Ari Kuncoro tercatat sebagai Rektor UI periode 2019-2024.

Baca juga: Joko Widodo Ubah Statuta UI, Rekam Jejak Ari Kuncoro Pernah Bekerja Sama Sri Mulyani di LPEM UI

Ia terpilih sebagai rektor UI melalui pemungutan suara oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UI di Kampus UI Depok, pada Rabu 25 September 2019 lalu.

Mengutip laman resmi UI, sebelum dimiliki sebagai rektor UI, Ari Kuncoro pernah menjadi Dekan Arsitektur dan Bisnis UI periode 2013-2017.

Pada periode 2017-2019, ia kembali terpilih sebagai Dekan FEB UI.

Ia juga pernah bekerja di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat atau LPEM UI pada tahun 1986 sebagai asisten.

LPEM FEUI merupakan lembaga penelitian dan pendidikan yang independen; yang memberikan masukan bagi pengambil keputusan, baik pemerintah maupun swasta; dengan berfokus pada kebijakan ekonomi serta pembangunan ekonomi dan sosial.

Pada tahun 1994, diangkat menjadi Research Associate di LPEM UI.

LPEM UI adalah organisasi yang pernah dipimpin oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Baca juga: Rektor UI Kalo Kena Covid, Virusnya yang Isoman, Rocky Gerung: Seharusnya Sudah Pingsan Dibully

Bidang penelitian yang Ari geluti adalah ekonomi pembangunan, ekonomi perkotaan, ekonometrika dan organisasi industri.

Pada situs resmi UI juga disebutkan bahwa Ari merupakan guru besar dalam bidang Ilmu Ekonomi di FEB UI dengan Google H-Index 14 dan menduduki peringkat pertama di Indonesia untuk sitasi karya ilmiah berdasarkan RePEC.

Ia diketahui aktif dengan kegiatan di luar FEB UI seperti menjadi anggota East Asian Economist Association dan menjadi profesor tamu di Brown University dan Australian National University.

Dalam pemilihan rektor UI periode 2019-2014, Ari membawakan visi “Menuju Universitas Indonesia yang inovatif, mandiri, unggul, inklusif, dan bermartabat”.

Dalam mendukung visinya tersebut, Ari mengatakan memiliki beberapa program yang salah satunya berfokus kepada kerja tim .

Ia menjelaskan bahwa kerja tim sangat penting, karena setiap individu tidak akan bisa pintar sendirian.

Untuk itu, ia merencanakan program paper kelompok, proyek kelompok, dan lain sebagainya.

Baca juga: Rektor UI Langgar Aturan, Aturannya yang Diganti, Rocky Gerung: Hanya Demi Uang Rp 1 Miliar Perbulan

Pernah Komisaris Utama Bank BNI

Pada laman resmi perseroan, saat ini, Ari Kuncoro tercatat sebagai Wakil Komisaris Utama yang merangkap Komisaris Independen di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Ia diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang digelar pada Selasa, 18 Februari 2020 lalu, bersamaan dengan perombakan pengurus lainnya.

Saat itu, pemegang saham juga mengangkat Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama BRI menggantikan Andrinof A. Chaniago.

Sebelum Utama sebagai Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BRI, Ari Kuncoro pernah menjabat sebagai Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI pada 2017–2020.

 Ari dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BNI di Kantor Pusat BNI, Jakarta pada Kamis, 2 November 2017.

Kala itu, Ari Kuncoro sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BNI, menggantikan Komisaris Utama sebelumnya, yaitu Hartadi A Sarwono.(*)

Baca juga: Politikus PDIP Arteria Dahlan: Ngurusin UI Saja Waktunya Sangat Kurang, Apalagi Jadi Komisaris

Baca juga: Siapa Prof Ari Kuncoro? Rektor UI Langgar Aturan tapi Aturannya yang Diubah, Trending di Twitter

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved