Bahaya Dobel Masker untuk Anak-anak, Ini Penjelasan Dokter

TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa waktu terakhir masyarakat heboh pakai dua atau dobel masker sekaligus karena Virus Covid-19 varian Delta.  

Memang untuk orang dewasa dianjurkan untuk alasan safety, namun tidak buat anak-anak.

Ternya bahaya doubel buat anak-anak. Ini Penjelasan dokter. 

Penyebaran varian baru Virus Corona makin ganas dan mudah menyebar.

Makanya rekomendasi terbaru dari satgas Covid-19 dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga menyebutkan bahwa masker yang paling baik adalah double masking.

Mengutip Tribun Jogja, ternyata penggunaan masker ini akan membuat perlindungan lebih baik.

Caranya, menggunakan masker medis untuk lapisan pertama.

Kemudian, masker kain untuk lapisan kedua.

Masker kain akan menutupi kekurangan masker medis dengan merapatkan bagian sampingnya.

Dengan penggunaan masker dobel, maka keamanan bisa mencapai 85,4 persen.

Kemudian, masker medis yang digunakan dengan menyilangkan talinya pada telinga serta memasukkan lipatan masker ke bagian dalam bisa juga membatasi 77 persen partikel.

Hal itu dari simulasi batuk yang dilakukan penelitian.

Hanya saja, ada catatan tersendiri dari penggunaan masker dobel ini.

Ternyata anak-anak tidak dianjurkan untuk menggunakan masker dobel.

Hal ini diutarakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, ia menyarankan sebaiknya anak-anak tidak diajak ke luar rumah sementara waktu.

"Tapi kalau anak sebenarnya tidak disarankan double masker, makanya jangan dibawa keluar rumah, apalagi diajak jalan-jalan," kata Reisa saat berbincang melalui live Instagram dengan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, Jumat (16/7/2021).

Kemudian, penggunaan masker dobel juga tidak diperlukan jika sudah menggunakan jenis masker N95.

Begitu pun dengan orang yang tinggal serumah dalam keadaan sehat, maka tidak perlu menggunakan masker.

Akan tetapi, jika di rumah ada yang sakit atau tamu dari luar, harus menerapkan protokol kesehatan ketat termasuk menggunakan masker.

"Kalau di dalam rumah kalau semuanya sehat sebenarnya gak perlu kecuali ada orang-orang yang harus kerja tapi mereka risiko tinggi kaya nakes (tenaga kesehatan) datang ke rumah, mereka tetap harus pakai masker ketika bersama keluarganya di rumah," lanjut Reisa.

(GridID)