Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Varian Delta

Sudah 2 Hari Jumlah Corona Indonesia Pecah Rekor, Hindari 8 Makanan Ini Supaya Tidak Rawan Tertular

Ahli sarankan masyarakat supaya tidak konsumsi makanan-makanan yang berpotensi tidak mampu menjaga daya tahan tubuh dari infeksi corona.

Editor: Ansar
Smarthome
Ilustrasi makanan- Ahli sarankan masyarakat supaya tidak konsumsi makanan-makanan yang berpotensi tidak mampu menjaga daya tahan tubuh dari infeksi corona. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus Covid-19 masih belum terkendali hingga banyak merenggut korban.

Bahkan sudah dua hari berturut-turut jumlah kasus Corona di Indonesia pecah rekor.

Pemerintah bahkan sampai melakukan PPKM darurat untuk menekan angka penularan corona.

Dalam aturan PPKM mikro darurat sudah disebutkan sejumlah hal yang membatasi kegiatan atau aktivitas masayarakat.

Penyebaran Covid-19 terus mengalami lonjakan di masa PPKM Darurat Covid-19

Kasus harian Covid-19 kembali tembus rekor tertinggi pada Kamis, (15/7/2021).

Dilihat dari data yang diterbitkan SatgasCovid-19.go.id, terjadi penambahan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 56.757.

Sehingga total kasus terkonfirmasi positif menjadi 2.726.803 kasus.

Lonjakan tersebut terjadi dicurigai karena Corona Varian Delta.

Jumlah kasus harian ini masuk dalam skenario terburuk Covid-19 seperti yang dipaparkan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan.

Ia mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan skenario terburuk kondisi Covid-19, yakni bila kasus harian mencapai 40 ribu-50 ribu kasus per hari.

Masih dari data yang sama terjadi penambahan pasien sembuh mencapai 19.049 kasus. Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 2.176.412 orang.

Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 70.192 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 982 orang.

Dengan penambahan angka terkonfirmasi, kesembuhan dan kematian, maka terjadi penambahan kasus aktif sebanyak 36.726 kasus, sehingga total mencapai 480.199 kasus.

Sementara itu pada hari yang sama, jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 249.059 dengan jumlah suspek 209.186.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan,  jumlah kasus harian Covid-19 sekarang ini sudah masuk pada skenario terburuk.

Covid-19 telah mencapai angka lebih dari 50 ribu kasus per hari atau tepatnya, 54.517 pada Rabu, (14/7/2021).

Hal itu disampaikan Luhut dalam Konferensi pers virtual, Kamis, (15/7/2021).

"Kami sudah masuk pada worst case scenario yang sudah kami duga, kita akan naik di atas ya," kata Luhut.

Purnawirawan jenderal bintang empat tersebut berharap kenaikan kasus harian Covid-19 tidak lebih dari 60 ribu kasus perhari.

Apabila jumlah kasus harian menyentuh angka tersebut maka skenario penanganan akan berbeda.

"Jangan lebih dari pada 60 ribu. Karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi," katanya.

Pemerintah menurut Luhut telah menyusun langkah penanganan apabila kasus harian Covid-19 menyentuh angka lebih dari 60 ribu.

Bahkan pemerintah saat ini sedang menyusun langkah penanganan apabila kasus harian tembus 100 ribu per hari.

" Kita tidak berharap sampai ke 100 ribu, tapi itupun sudah rancang sekarang, kalau sampai terjadi ke sana. Jadi semua tenang melaksanakannya, jernih melihatnya.

Teman teman di sini, kira kira anak anak muda yang kerja luar biasa. Saya minta mereka dibantu," pungkasnya.

Namun diluar hal tersebut, hal terpenting yang perlu dilakukan masyarakat adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Agar upaya disiplin prokes juga kian sempurna, ada baiknya masyarakat menjaga kesehatan tubuhnya.

Masyarakat bisa meningkatkan kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat, mengkonsumi vitamin, berolahraga, serta hal-hal positif lainnya yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Tapi perlu diperhatikan pula gaya hidup dalam mengkonsumsi makanan.

Hindari makanan dan minuman yang justru bisa mengurangi atau menurunkan daya tahan tubuh.

Dikutip dari Kontan.Id, jangan asal mengonsumsi makanan.

Sebab, kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat ternyata bisa menurunkan daya tahan tubuh. 

Melansir BBC, sistem daya tahan tubuh membutuhkan dukungan asupan sehat dan seimbang agar kinerjanya bisa optimal.

Selain mencukupi kebutuhan protein minim lemak jahat dan karbohidrat, setiap orang juga disarankan makan lima porsi buah dan sayur setiap hari. 

Berbicara soal buah dan sayur, asupan ini dikemas dengan vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia.

Oleh bakteri baik yang ada di usus, senyawa tersebut akan diubah menjadi zat yang bermanfaat untuk melawan peradangan di dalam tubuh. 

Semakin banyak jenis dan warna sayur serta buah yang dimakan setiap hari, jenis fitokimia yang masuk ke tubuh semakin beragam. 

Tak hanya itu; sayur dan buah berwarna merah, oranye, kuning, dan hijau mengandung senyawa karotenoid yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. 

Ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, kepada Kompas.com, Senin (28/6/2020) membagikan sejumlah makanan yang bisa menyabotase kekebalan tubuh di masa pandemi Covid-19. 

Berikut deretan makanan penyebab daya tahan tubuh menurun yang sebaiknya dihindari: 

1. Gula tambahan 

Gula alami dapat ditemukan dalam buah dan susu.

Sedangkan gula tambahan bisa berupa gula, sirup, maltosa, sukrosa, fruktosa, sirup jagung, sampai pemanis buatan. 

Gula tambahan banyak ditemukan dalam minuman dalam kemasan seperti jus dan teh, soda, kopi susu, es krim, yogurt manis, permen, kue, kue kering, dll. Terlalu banyak gula tak baik untuk kesehatan. 

Kementerian Kesehatan membatasi konsumsi gula orang sehat maksimal sebanyak empat sendok makan atau 50 gram per hari.

Sayangnya, gula tambahan yang kerap dicampurkan ke dalam minuman atau makanan sulit ditakar atau tidak dicantumkan komposisinya, sehingga rentan berlebihan. 

Menurut Dr. Tan, kelindan antara gula dan daya tahan tubuh cukup erat. Konsumsi gula berlebihan meningkatkan protein peradangan TNF alfa, C-reaktive protein, dan IL 6. Ketiganya bisa menurunkan imunitas. 

Gula darah tinggi juga bisa menghambat respons sel darah putih saat ada serangan penyakit.

Tak hanya itu, gula darah tinggi juga bisa merusak keseimbangan bakteri usus yang mengubah respons imun, sehingga badan lebih mudah terinfeksi. 

 
2. Makanan tinggi garam 

Seperti makanan yang banyak mengandung gula, kelebihan konsumsi garam juga bisa menurunkan daya tahan tubuh. 

Menurut Kementerian Kesehatan, batas aman konsumsi garam orang dewasa sehat adalah 2.000 miligram natrium, atau setara dengan lima gram garam, atau satu sendok teh garam per hari. 

Selain menakar garam yang ada dalam masakan, cermati juga komposisi natrium, sodium, atau penyedap dalam asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Jangan sampai melebihi batas aman. 

3. Makanan tinggi omega 6 

Asam lemak omega 6 adalah salah satu jenis asam lemak tak jenuh ganda.

Kadar omega 6 dalam tubuh bisa melonjak apabila seseorang terlalu banyak mengonsumsi produk nabati dan minyak goreng. 

Kadar omega 6 yang meningkat bisa membuat tubuh gampang mengalami peradangan dan rentan terkena penyakit inflamasi. 

4. Gorengan 

Saat karbohidrat digoreng, terjadi reaksi kimia antara senyawa gula, protein, dan minyak.

Reaksi kimia tersebut menghasilkan senyawa yang bisa memperburuk sindrom metabolik dan menyebabkan peradangan. 

5. Sosis, burger, kornet, salami, dll. 

Daging prosesan yang diawetkan seperti sosis, burger, kornet, salami, pepperoni, dll. mengandung banyak lemak jenuh dan rendah lemak tak jenuh.

Tingginya asupan lemak jenuh dan rendahnya lemak tak jenuh bisa mengacaukan sistem daya tahan tubuh. 

6. Makanan cepat saji 

Tak hanya makanan berpengawet, makanan cepat saji juga termasuk makanan penyebab daya tahan tubuh menurun.

Makanan cepat saji acapkali terkontaminasi phthalates dari kemasan plastik yang merembes ke makanan. 

Jenis makanan seperti ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri di usus dan mengganggu sistem daya tahan tubuh. 

7. Makanan ultra proses 

Makanan ultra proses adalah makanan yang proses pembuatannya diberikan tambahan food addivities; seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan lain sebagainya. 

Contoh makanan ultra proses di antaranya keju, margarin, mentega, aneka saus, sereal dalam kemasan, pasta, dan sebagainya. 

Dokter Tan menyebutkan, penelitian pada hewan menunjukkan sejumlah zat penstabil nabati yang ditambahkan ke dalam makanan seperti biskuit bisa memicu gangguan kekebalan tubuh. 

Selain itu, tambahan sirup jagung dan pemanis buatan ke dalam makanan atau minuman juga disebut bisa mengganggu sistem daya tahan tubuh. 

8. Karbohidrat rafinasi 

Karbohidrat rafinasi atau karbohidrat sederhana adalah produk tepung dan gula yang telah melalui proses industri. Contoh karbohidrat rafinasi antara lain nasi, roti, pasta, kue, minuman manis, sampai soda. 

Karbohidrat rafinasi memiliki indeks glikemik tinggi. Imbasnya, setelah makan makanan seperti ini gula darah, insulin, radikal bebas, dan protein peradangan bisa melonjak. 

Selain itu, karbohidrat rafinasi juga bisa memengaruhi keseimbangan bakteri di usus. Imbasnya, daya tahan tubuh bisa menurun. Demi menjaga imunitas, pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat yang sudah dijabarkan di atas serta menghindari sederet makanan penyebab daya tahan tubuh menurun di atas.

Artikel ini telah tayang di Kontan.id dengan judul; Agar daya tahan tubuh tak menurun, jangan konsumsi 8 makanan ini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved