Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Kisah Legenda PSM Makassar Rahman Usman Sering Jadi Cadangan Tapi Pahlawan di Final Liga Indonesia

Satu Legenda PSM Makassar yang sulit diukur permainannya yakni Rahman Usman tapi dia adalah pahlawan juara Liga Indonesia 1999-2000.

Editor: Muh Hasim Arfah
the maczman
Momentum Rahman Usman mencetak gol ke gawang Pupuk Kaltim pada Liga Indonesia 1999-2000. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Hampir semua fans PSM Makassar nampaknya hanya akan tertuju pada nama besar Legenda PSM Makassar.

Legenda PSM Makassar yang paling terkenal Saat itu PSM mengumpulkan pilar-pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Tapi tahukah Anda, ada pahlawan PSM Makassar yang membuat kemenangan PSM 3-2 atas Pupuk Kaltim dalam Liga Indonesia 1999-2000.

Yah, dalam laga ini Kurniawan Dwi Yulianto mencetak dua gol.

Tapi, pahlawan Bola Lokal Makassar lah yang membuat kemenangan PSM Makassar.

Baca juga: Kisah Legenda PSM Makassar Bima Sakti Ditolak Jadi Pemain Bola Lalu Berlatih Keras Hingga Juara

Sehingga, Pasukan Ramang kala itu berhasil unggul selisih satu gol.

Ia adalah Legenda PSM Makassar Rahman Usman.

Beberapa pihak sulit untuk mengingat kontribusi Rahman Usman kepada PSM Makassar.

Namun bagi suporter dekade 1990-an, dirinya adalah sosok supersub alias pendobrak kebuntuan.

Ia menjadi pilihan pelatih Syamsuddin Umar kala PSM mengalami kesulitan dalam mengembangkan permainan.

Sehingga, Rahman ibarat menjadi kartus AS sang pelatih Syamsuddin Umar.

Selama di PSM Makassar, ia lebih banyak turun sebagai pemain pengganti di tahun-tahun akhir karirnya. 

Tapi, insting di kotak penalti rupanya seolah enggan luntur.

Kecepatan dan skill tinggi yang dimiliki Rahman kerap jadi pemecah kebuntuan lini depan PSM menghadapi pertahanan solid lawan.

Baca juga: Ingat Legenda PSM Makassar Kurniawan? Sukses Jadi Pemain Tapi Banyak Kalah Melatih Tim Malaysia

Golnya pada menit ke-55 ke gawang kiper Pupuk Kaltim, Sumardi, menggenapkan keunggulan menjadi 2-0.

Padahal, selam musim itu, ia hanya ada mempunyai 3 sepanjang musim.

Rahman memang kerap lakoni peran ibarat terang di masa genting.

Salah satunya adalah ketika menjadi penentu kemenangan atas Persipura pada babak semi final Ligina musim 1995/1996.

Musim Liga Indonesia 1999-2000, PSM merajai pentas Liga Indonesia dengan menjuarai Wilayah Timur, dan di babak 8 besar menjuarai Grup Timur.

Di semifinal, PSM mematahkan perlawanan Persija Jakarta, sebelum mengatasi perlawanan gigih Pupuk Kaltim dengan skor akhir 3-2.

Baca juga: Pemain Legendaris PSM Makassar Carlos De Mello Kini Bukan Pelatih Lagi Memilih Jadi Agen di Brasil

Sementara itu di level internasional, PSM tercatat satu kali berlaga di Piala Winners Asia dan tiga kali mewakili Indonesia di laga Liga Champions Asia.

PSM merupakan klub Indonesia yang stabil hingga saat ini.

Bahkan PSM Makassar pernah menjadikan Makassar sebagai tuan rumah Perempat Final Liga Champions Asia pada tahun 2000.

Saat itu, pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Perempat Final LCA yang menghadirkan klub-klub lain dari Asia Timur yakni Jubilo Iwata (Jepang), Shandong Luneng Taishan (China), dan Suwon Samsung Bluewings (Korea).

Pada tahun terakhirnya bersama Juku Eja, ia juga merasakan atmosfer babak delapan besar Liga Champions Asia 2000-2001.

Rahman Usman layak dikatakan legenda PSM.

Dan meski telah pensiun, namun Ia masih tetap dekat dengan dunia sepak bola.

Rahman Usman diketahui kini mendidik anaknya yang berusia 18 tahun untuk menjadi pesepakbola profesional.

Baca juga: Tak Lagi Jadi Pelatih Kiper PSM Makassar Kini Hendro Kartiko Pulang Kampung ke Jawa Timur

Mantan kiper PSM Ansar Abdullah bersama eks Striker PSM Rahman Usman yang menemui putranya Al Furkan Rahman di sela latihan tim PON Sulsel untuk PraPON 2020 di Stadion Mattoanging, Desember 2019.
Mantan kiper PSM Ansar Abdullah bersama eks Striker PSM Rahman Usman yang menemui putranya Al Furkan Rahman di sela latihan tim PON Sulsel untuk PraPON 2020 di Stadion Mattoanging, Desember 2019. (dok tribun timur)

Anak keduanya, bernama Al Furkan Rahman ikut berlaga di Pra PON 2019.

Bahkan dalam laga pra PON, Rahman Usman ikut mendampingi putranya.

"Setelah pensiun masih banyak aktivitas di sepakbola. Belajar-belajar menjadi pelatih," ujar Rahman Usman beberapa waktu lalu.

Menurut Al Furkan Rahman, sang ayah mendidiknya dengan sangat disiplin.(*)

Baca juga: Ingat Aji Santoso? Legenda PSM Makassar Berhasil Jadi Pemain Kini Berjuang di Persebaya Surabaya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved