Bedah Buku Forum Dosen
Ketua Tim Makassar Recover Singgung Profesor yang Protes Program Detektor Covid
Pikiran liar tersebut tak bisa dibendung, begitulah warga net atau netizen kata Arief.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Tim Makassar Recover, Arif Santoso menyinggung profesor yang berkomentar soal program detektor covid-19.
Arief mengatakan, saat tim detektor turun melakukan deteksi di rumah warga mengenakan pakaian hazmat, banyak cibiran dari masyarakat.
Pikiran liar tersebut tak bisa dibendung, begitulah warga net atau netizen kata Arif Santoso.
"Berpikir liar sah-sah saja, karena memang begitulah batas kemampuan mereka (netizen) berpikir," ucap Arif Santoso.
Arif Santoso menyampaikan hal tersebut saat jadi penanggap dalam acara Bedah Buku Forum Dosen berjudul covid-19, virus, bisnis atau konspirasi?
Acara ini dilangsungkan secara hybrid, luring dan daring. Disiarkan lewat YouTube Tribun Timur.
Namun kata Arif Santoso, jika akademisi atau profesor yang berpikir buruk dengan pakaian para detektor tersebut, dan menempatkan diri sebagai warga net itu salah.
"Kalau netizen ngomong begitu sah saja, tapi kalau prof bilang begitu salah," kata Arif Santoso.
Kecuali jika akademisi atau ahli tersebut berkomentar dibarengi dengan data.
Karena mereka basicnya saintifik atau melakukan kaidah keilmuan melalui proses pengumpulan data.
"Nilai saintifiknya menjadi tidak ada jika menempatkan diri sebagai netizen, kecuali kalau ada data, lebih baik dishare," sebut Arif Santoso.
Selain itu, ia juga menilai kurangnya peran akademisi dalam mengedukasi masyarakat terkait covid-19.
Kampus diliburkan pada saat masyarakat butuh informasi soal covid.
"Akademisi absen terhadap edukasi masyarakat terkait covid selama pandemi, ini yang harus diatasi," tegasnya.
Lanjut Arief, univeristas sebagai institusi tertinggi dengan sumber ilmu yang mumpuni, lebih sibuk mencari pembelajaran apa yang cocok untuk mahasiswanya.