Siapa Cameron Herrin? Jadi Sorotan Dunia hingga Indonesia,Pebalap Liar yang Dihukum Penjara 24 Tahun
Cameron Herrin, pria berusia 21 tahun mengumpulkan simpati dari masyarakat online karena ketampanannya
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Nama dan video Cameron Herrin belakangan menjadi perbincangan dan trending di media sosial.
Mulai Instagram, Twitter hingga TikTok para warganet membanjiri komentar di berbagai unggahan tentang Cameron Herrin.
Cameron Herrin, pria berusia 21 tahun mengumpulkan simpati dari masyarakat online karena ketampanannya, di balik kasus balapan liarnya di Tampa, Florida hingga membunuh seorang ibu dan anak.

World of Buzz memberitakan bahwa Herrin menjadi bintang media sosial melalui aplikasi berbagi video TikTok.
Herrin dianggap memiliki wajah tampan yang membuat pengguna TikTok terutama kaum hawa dari berbagai negara memberikan dukungan kepadanya.
Tak terkecuali netizen Indonesia.
Disebutkan oleh Lantin Post pada Senin (5/7/2021), Herrin juga menjadi tren di Twitter, mengumpulkan simpati dari para pengguna.
Cameron Herrin
Dikutip dari TribuBanten.com Dalam sebuah unggahan Akun TikTok @Mengsadboy menceritakan Cameron Herrin yang baru berusia 21 tahun melakukan tindak kriminalitas yang cukup berat.
Akibat dari tindakannya itu, Cameron Herrin divonis hukuman pidana kurungan penjara selama 24 tahun.
Kasus Cameron Herrin itu rupanya viral di media sosial hingga menjadi sebuah perbincangan hangat dari netizen Indonesia.
Dalam postingan itu banyak komentar yang muncul dari para netizen Indonesia menyalahkan apa yang dilakukan oleh Cameron Herrin tersebut.
Tetapi ternyata ada juga yang membela Cameron Herrin dan menyebutkan bahwa insiden seperti itu tidak disengaja.
Namun anehnya sejumlah komentar dilayangkan netizen yang menganggap banyak pihak lain yang menyebutkan bahwa orang yang membela Cameron Herrin mati-matian disebabkan karena ia tampan (good looking).
Akun @anggunsasa321 menyebutkan "Gini orang good looking asli di bela. Dasar orang Indonesia,"
tak hanya itu akun bernamakan @gatau juga memberikan narasi "Plis ya jangan karena dia cakep, terus di bilang ga sengaja. Itu nyawa,".
sedangkan sejumlah netizen lain pun memberikan komentar yang menilai hal itu hanyalah ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Cameron Herrin.
"Menurutku hukuman 24 tahun terlalu berat bagi orang yang membunuh dengan tidak sengaja," ujar akun @sarangmadu3.
"Pada intinya gua ngerasa keberatan dia dihukum 24 tahun. Mana masih muda, tapi kasian juga korbannya," kata akun @miyabi.
"Kasihan keluarga yang ditinggal, tetapi 24 tahun itu buset lama bett," kata aku @rimuru tempest.
Dilansir dari thegazapost.com, Cameron Herrin sedang melakukan balapan dengan rekannya di Ford Mustang pada 23 Mei 2018.
Insiden yang menyeret nama Cameron Herrin itu terjadi saat, dirinya menabrak seorang ibu bernama Jessica Reisinger berusia 24 tahun dan anaknya, lillia berusia 1 tahun dengan mobil Ford Mustang GT di kecepatan 100 mph (160 km/jam).

saat itu ibu dan anak tersebut sedang menyeberang jalan raya di daerah Tampa sebuah kota di Amerika Serikat yang letaknya di bagian selatan, tepatnya di negara bagian Florida.
Rekannya Herrin membelok keluar dari jalan, tapi Herrin membelok ke Jessica dan Lillia, sehingga menewaskan mereka berdua.
dalam video yang beredar Cameron Herrin, terlihat mengakui kesalahannya atas tuduhan pembunuhan. Dia membunuh dua korban saat balap jalanan di jalan raya dengan seorang rekannya.
Ketika hukuman penjara dibacakan kepadanya, dia tampak terbelalak, hukuman yang akan membuatnya menghabiskan lebih dari setengah hidupnya di penjara pada saat dia dibebaskan.
Herrin yang ketika itu berusia 18 tahun pergi dengan seorang teman pada 23 Mei 2018 untuk pergi ke gym di daerah Tampa.
Kedua kendaraan itu berhenti bersebelahan di lampu lalu lintas pagi itu, lalu tiba-tiba melaju berdampingan, tampak seperti berpacu.
Seorang ibu ketika itu sedang mendorong putrinya dengan kereta dorong, bersiap untuk menyeberang jalan di sepanjang Gandy Boulevard ketika kedua mobil itu mendekat dan pada akhirnya menewaskan mereka berdua.
Trending di Twitter
Dikutip dari Kompas.com di Twitter juga muncul pendukung dari remaja pebalap liar ini.
"#justice_for_Herren #cameronherrin Ini bukan hanya kasus Cameron, ini adalah kasus kita semua, dan itu juga penting bagi kita. Kami hanya ingin mengurangi hukuman Cameron. Saya berharap di persidangan berikutnya," tulis salah satu akun Twitter.
"#cameronheriin #Justice_for_cameron Ini adalah sebuah insiden, dia bukan pembunuh atau seorang monster. Keadilan untuk Cameron Herrin," tulis akun Twitter lainnya dengan emoji patah hati. Pengguna Twitter menggarisbawahi bahwa Cameron Herrin pantas mendapatkan "keadilan" dan beberapa pengguna mendesak pengurangan hukuman yang diberikan kepadanya.
"Sedih sekali pemuda tampan ini menghabiskan hidupnya di penjara," kata salah satu pengguna Twitter.
Di antara beberapa netizen yang mendukung Herrin, ada yang menolak mendukung Cameron Herrin. World of Buzz melaporkan bahwa seorang pengguna Twitter mengkritik mereka yang mendukung Herrin, menyebut mereka "sakit." Pengguna Twitter lainnya juga menyatakan "jijik" atas mereka yang mendukung Cameron Herrin.
"Kalian semua menjijikkan karena tidak memandang kematian seorang ibu dan anaknya hanya karena dia tampan," kata pengguna Twitter, menggarisbawahi bahwa penjara tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kematian.
Siapa Cameron Herrin?
Cameron Herrin adalah pebalap jalanan di Florida, seperti disebut Latin Post.
Dia mengaku bersalah atas 2 tuduhan pembunuhan seorang ibu, Jessica Reisinger-Raubenolt dan putrinya yang berusia 1 tahun, Lilia, pada Desember akhir 2020.
Cameron Herrin baru menerima hukuman selama 24 tahun penjara pada Mei 2021.
Dia menabrak ibu dan anak itu saat balapan liar dengan Ford Mustang di jalan raya Tampa bersama seorang teman pada Mei 2018. Tersangka baru berusia 18 tahun saat peristiwa tragis terjadi.
Raubenolt bersama Lilia sedang menyebrang jalan saat Herrin melaju dengan kecepatan tinggi 100 mil per jam.
Keluarga korban awalnya menuntut hukuman maksimal, yakni 30 tahun penjara, kepada Herrin.