Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hamzah Haz

Masih Ingat Hamzah Haz? Eks Wakil Presiden Pernah Dikabarkan Meninggal, Kondisi Sekarang Sudah Beda

Masih Ingat Hamzah Haz? Eks Wakil Presiden pernah dikabarkan meninggal, kondisi sekarang sudah beda

Editor: Ansar
Kolase foto Wikiwand/Kompas.com
Masih Ingat Hamzah Haz? Eks Wakil Presiden pernah dikabarkan meninggal, kondisi sekarang sudah beda 

TRIBUN-TIMUR - Masih Ingat Hamzah Haz? Eks Wakil Presiden pernah dikabarkan meninggal, kondisi sekarang sudah beda

Hamzah Haz memang sempat bikin heboh lantaran dikabarkan meninggal dunia.

Kabar Hamzah Haz pun menjadi sorotan publik.

Kondisi kesehatan Hamzah Haz memang pernah drop dan dilarikan ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan.

Tak lagi aktif dalam pemerintahan, Hamzah Haz kini menjali masa tua bersama keluarga.

Bagaimana kabar Hamzah Haz setelah dirawat?

Kabar mantan Wapres RI Hamzah Haz setelah dirawat di rumah sakit. Sempat dikabarkan telah meninggal.
Kabar mantan Wapres RI Hamzah Haz setelah dirawat di rumah sakit. Sempat dikabarkan telah meninggal. (Kolase Foto Tribunnews/Istimewa)

Pada akhir tahun lalu, Wakil Presiden ke-9 RI itu dikabarkan masuk Rumah Sakit.

Setelah menjalani perawatan intensif, Hamzah Haz kembali sehat.

Diberitakan Kompas.com beberapa waktu lalu, Kondisi kesehatan Hamzah Haz membaik setelah sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, akibat gangguan fungsi organ pada pertengahan Oktober 2020.

Hamzah Haz mengumumkan kondisi kesehatannya ketika memberikan sambutan melalui rekaman video pada penutupan Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2020, Minggu (20/12/2020).

"Alhamdulillah, saya pelan-pelan yang tadinya tidak bisa berjalan,

(mulai) bisa berjalan lagi," ujar Hamzah dikutip dari kanal Youtube Petiga TV, Minggu (20/12/2020).

Hamzah merasa heran ketika ada pemberitaan yang menyebutkan dirinya sudah meninggal akibat sakit.

Namun, Tuhan berkehendak lain dan tetap memberikannya umur panjang.

Walaupun begitu, Hamzah mengaku bahwa kondisi kesehatannya sejauh ini belum pulih sepenuhnya.

"Allah SWT yang punya kekuasaan dan saya walaupun masa keadaan yang belum fit,

sesuai dengan umur saya, sekarang sudah hampir mencapai 81 tahun," kata Hamzah.

Kabar mantan Wapres RI Hamzah Haz setelah dirawat di rumah sakit.
Kabar mantan Wapres RI Hamzah Haz setelah dirawat di rumah sakit. (Dok. istimewa)

Sebelumnya, mantan Ketua Umum PPP pada 1998 hingga 2007 ini dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, akibat permasalahan fungsi organ.

Kondisinya kesehatannya sempat menurun karen faktor usia.

Sempat Disebut Telah Meninggal Dunia

Beredar informasi di media sosial bahwa Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz meninggal dunia.

Informasi tersebut dilayangkan sebuah akun Facebook pada Senin (19/10/2020) sekitar pukul 19.20 WIB.

PPP menegaskan, informasi bahwa Hamzah Haz meninggal dunia tidak benar.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Zainun Ahmad Imran menulis status bahwa Hamzah Haz meninggal dunia di Jakarta. Status tersebut dilayangkannya pada Senin (19/10/2020) sekitar pukul 19.20 WIB.

Akun itu juga mengunggah dua buah foto, salah satunya foto wajah Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia. Berikut isi lengkap statusnya:

"Innalillahi Wainna Ilahirojiun, Telah Meninggal Dunia Bpk Hi Hamzah Haz.Di Jkt."

Hingga artikel ini diturunkan, status tersebut sudah mendapat 14 komentar dan dibagikan tiga kali.

Akun Mahsus Alzarkasi Facebook mengedarkan informasi yang sama. Berikut isi statusnya: 

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, telah meninggal dunia Wakil Presiden ke 9 H.Hamzah Haz hari ini Senin 19 Oktober 2020 13.45 WIB.di Jakarta(Putra Ketapang Kalimantan Barat)"

Begitu juga akun Facebook Radiman mengunggah tangkapan layar wajah Hamzah Haz dengan kalimat keterangan Wakil Presiden ke-9 meninggal dunia pada Senin, 19 Oktober 2020, pukul 13.45 WIB.

Hibahkan koleksi

Kabar terbaru Hamzah Haz, kini masih aktif untuk berkegiatan atau kunjungan-kubjungan.

Baru-baru ini, Hamzah Haz koleksi pribadi ke Ditjen Kebudayaan Kemendikbud.

Hamzah Haz bersama Wakil Presiden (Wapres) RI ke-6 Try Sutrisno.

Mereka menyerahkan koleksi guna menambah koleksi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.

Koleksi diserahkan secara langsung oleh Try Sutrisno dan Hamzah Haz (4/5/2021) kepada Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Fitra Arda.

Fitra didampingi Kepala Museum Kepresidenan Balai Kirti, Dewi Murwaningrum, di kediaman pribadi Try Sutrisno dan Hamzah Haz.

Try Sutrisno dan Hamzah Haz menghibahkan koleksi semasa mereka menjabat Wakil Presiden.

Koleksi-koleksi tersebut nantinya akan dipamerkan dalam rangka memberikan edukasi kepada pengunjung museum.

Try Sutrisno menghibahkan koleksi pakaian sipil lengkap (PSL) untuk laki-laki berupa jas berwarna gelap, pakaian kerja berwarna gelap, peci berwarna gelap, kacamata dan tempatnya.

Selain itu diberikan pula buku berjudul “Kunjungan Kerja ke-27 Provinsi”, Al-Quran, tasbih, dan sandal slop yang sering dikenakan saat beliau menjabat sebagai wapres.

Sedangkan, Hamzah Haz menghibahkan koleksi kemeja, sarung, sorban, peci hitam dan peci putih, serta baju gamis yang sering dikenakan saat beliau menjabat sebagai wakil presiden.

“Kami menyambut baik inisiatif Pak Try dan Pak Hamzah Haz untuk menyerahkan koleksi pribadi yang dimilikinya kepada Museum.

Untuk itu, saya meminta kepala Museum agar segera menyiapkan lokasi pamer bagi koleksi-koleksi milik Pak Try dan Pak Hamzah ini, sehingga dapat segera dilihat oleh masyarakat,” kata Fitra Arda.

Penyerahan koleksi milik kedua Wakil Presiden ini merupakan bagian dari program kerja Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.

Itu dalam hal pengkajian dan pengumpulan koleksi terkait dengan tokoh Wakil Presiden Republik Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan menggali potensi nilai dan informasi koleksi yang akan dipamerkan dan dikomunikasikan kepada masyarakat sebagai bagian dari perjalanan hidup para Wakil Presiden Republik Indonesia.

Ditjen Kebudayaan Kemendikbud menerima secara langsung koleksi pribadi dari Wakil Presiden (Wapres) RI ke-6 Try Sutrisno dan Wapres RI ke-9 Hamzah Haz guna menambah koleksi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.(DOK. DITJEN KEBUDAYAAN)  
Ditjen Kebudayaan Kemendikbud menerima secara langsung koleksi pribadi dari Wakil Presiden (Wapres) RI ke-6 Try Sutrisno dan Wapres RI ke-9 Hamzah Haz guna menambah koleksi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.(DOK. DITJEN KEBUDAYAAN)   (DITJEN KEBUDAYAAN)

Tahapan selanjutnya dari kegiatan ini adalah kegiatan kajian yang hasilnya akan menjadi rekomendasi dalam menarasikan koleksi tersebut ke dalam tata pamer di Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.

Koleksi-koleksi tersebut tentunya akan menambah keragaman koleksi dan informasi yang dimiliki oleh Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.

Museum ini telah menyimpan koleksi enam presiden, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdulrahman Wahid, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Try Sutrisno menjadi Wakil Presiden pertama yang menyerahkan koleksi-koleksi milikinya kepada Museum Kepresidenan Balai Kirti.

Museum Kepresidenan Balai Kirti juga berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi untuk memperoleh informasi dari sajian memorabilia serta visual dari para presiden dan wakil presiden Indonesia. 

Harapannya, pengunjung bisa menghayati, mengapresiasi, dan meneladani jejak langkah serta prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing Presiden Republik Indonesia selama masa baktinya.

Profil Hamzah Haz dikutip dari Kompas.com dengan judul "Profil Wakil Presiden RI: Hamzah Haz (2001-2004)"

Hamzah Haz merupakan wakil presiden ke-9 Republik Indonesia yang menjabat pada periode 2001-2004

Saat itu, ia mendampingi Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden RI menggantikan Abdurrahman Wahid.

Seperti apa sosok Hamzah Haz?

Profil Hamzah Haz

Melansir pemberitaan Harian Kompas, 27 Juli 2001, Hamzah Haz dilahirkan pada 15 Februari 1940.

Masa remajanya banyak dihabiskan di Ketapang dan Pontianak.

Menurut pengakuan guru SMP-nya, Syamsumin, Hamzah termasuk siswa pendiam tetapi sangat gemar dalam berorganisasi.

Pada 1961, Hamzah merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi di Akademi Koperasi.

Di kota ini, ia masih tetap memperlihatkan kegemarannya dalam berorganisasi, yakni aktif pada Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar.

Hamzah pun dipercaya menjadi ketua organisasi itu pada periode 1962-1965.

Setelah menamatkan Akademi Koperasi pada 1965, Hamzah lalu kembali ke Pontianak.

Di sana, ia langsung dipercaya menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kalbar pada 1965-1971

Pada pertengahan masa jabatannya di PMII, ia juga diangkat menjadi anggota DPRD I Kalbar mewakili NU.

Saat NU bersama partai-partai Islam lainnya melebur diri menjadi PPP pada 1971, ia aktif di dalamnya.

Ia kemudian dipercaya menjadi salah seorang Wakil Ketua DPW PPP Kalbar hingga tahun 1982.

Jadi anggota DPR dan menteri Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1971, PPP Kalbar berhasil meraih satu kursi untuk DPR, Hamzah pun dipercaya menempatinya.

Hingga 1990-an, karier Hamzah banyak dihabiskan sebagai anggota DPR RI.

Ia juga sempat menjadi Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan selama dua periode, yaitu 1992-1997 dan 1997-1998.

Di masa pemerintahan BJ Habibie, ia dipercaya untuk mengemban jabatan Menteri Negara Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal pada Mei 1998.

Namun, setahun kemudian,  mengutip Harian Kompas, 10 Mei 1999, Hamzah Haz mengundurkan diri untuk menghormati kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melarang menteri berkampanye.

Ia ingin berkonsentrasi menjadi juru kampanye PPP yang dipimpinnya.

"Kalau PPP menang, bukan hanya jabatan menteri yang bisa kami raih, tetapi juga jabatan presiden bisa dijabat oleh kader PPP dan ini bukan hal yang mustahil," kata dia.

Di era Gus Dur, Hamzah dilantik sebagai Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) pada 29 Oktober 1999.

Tak sampai satu bulan, Hamzah kembali mengundurkan diri sebagai menteri. Alasannya pun sama, ingin berkonsentrasi di PPP.

Menjadi wakil presiden

Pada 2001, ia terpilih menjadi wakil presiden ke-9 setelah unggul dalam tiga putaran pemilihan yang dilakukan oleh anggota MPR.

Ia menyisihkan beberapa nama lainnya, seperti Akbar Tanjung, Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, dan Siswono Yudo Husodo.

Di luar karier pemerintahan, Hamzah juga pernah menjadi guru SMA Ketapang (1960-1962), wartawan Harian Bebas, dan Pemimpun Umum Harian Berita Awau, dikutip dari Harian Kompas, 27 Juli 2001.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua NU Wilayah Kalbar (1970-1982) dan Penasihat Pengurus NU Wilayah Kalbar (1982).

Hamzah juga mearih gelar doctor honoris causa dari The American World University, AS pada 21 Desember 1998.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Dirawat di RSPAD, Hamzah Haz: Kini Saya Mulai Bisa Berjalan Lagi"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Try Sutrisno dan Hamzah Haz Tambah Koleksi Museum Kepresidenan Balai Kirti "

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved