Kementan
Cetak Petani Milenial, Mentan SYL Serahkan Bantuan Alsintan ke Unhas
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) ke Universitas Hasanuddin (Unhas).
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) ke Universitas Hasanuddin (Unhas).
Penyerahan dilakukan di Lt. 1 Gedung Rektorat, Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Senin (5/7/2021) siang.
Dalam sambutannya, SYL Alsintan ini, merupakan bantuan dari Kementerian Peetanian, serta para jajaran Dirjen.
"Ibu Rektor saya hari ini menyerahkan atas nama Kementrian Pertanian, para dirjen seluruhnya. Alat ini cuma stimulan, karwna besok itu, kami akan berakselerasi jauh lebih tinggi dibanding sekarang," ujarnya.
Menurut Syahrul dimasa Covid-19 seperti sekarang ini, hanya sektor pertaniaj yang bisa menjamin kebutuhan makan 273 juta penduduk Indonesia.
Bahkan, ia mengaku, jika Indonesia sudah tidak melakukan impor beras sejak 2 tahun belakangan.
"Dalam Covid ini, cm pertanian yg punya akselerasi utk menjamin 273jt orang, makannya, udah 2 tahun loh gak impor kita, khusus untuk beras sudah tidak," katanya.
Syahrul menerangkan, jika bantuan ini akan dikelola oleh Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan Unhas, untuk mencetak petani milenial.
"Bertani itu bukan hanya untuk orang yang belajar di pertanian, peternakan, atau perkebunan, semua orang bisa bertani sekarang," jelasnya
"Oleh karena itu, seluruh anak-anak yg sudah menuju kepada akhir studinya tindak lanjut dari ini adalah MoU dengan kami, kami jadikan semua petani millenial," lanjutnya
Lebih lanjut, SYL mengatakan, jika pandemi Covid-19 ini belum diketahui berakhir kapan.
"Inikan ga jelas kapan mau berakhir dan kondisinya Wuhan Turun, Alpha naik, sekarang Delta lagi naik. Belum tentu besok, 1-2 bulan, 3 bulan bahkan 1 tahun tidak lagi," katanya.
Sehingga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat harus bertul-betul terjamin.
"Kemungkinan seperti itu akan terjadi, yang harus kita jamin adalah hadir pangan secara kuat. Karena itu di depan mata, kita harus bisa menghidupkan kehidupan rakyat yang ada," katanya.
Ia pun meminta kepada pihak Universitas Hasanuddin untuk mempergunakan bantuan ini sebaik-baiknya.