Tribun Makassar
Adi Suryadi Culla Ungkap Masalah Sehingga Siswa SMAN 24 Makassar Belajar di Kantor Diknas Sulsel
Namun belakangan, pihak kopertis mempermasalahkan bangunan itu, tak mau meminjamkan untuk dijadikan tempat belajar bagi siswa SMAN 24 Makassar.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - SMAN 24 Makassar adalah sekolah baru yang didirikan Pemprov Sulsel namun belum memiliki gedung sendiri.
Mulanya, Dinas Pendidikan Sulsel mengusulkan gedung bekas Kantor Kopertis (LLDIKTI) Wilayah IX sekarang Jalan Perintis Kemerdekaan, tepat di depan M'TOS sebagai syarat kelengkapan dokumen pendirian sekolah.
Namun belakangan, pihak kopertis mempermasalahkan bangunan itu, tak mau meminjamkan untuk dijadikan tempat belajar bagi siswa SMAN 24 Makassar.
Hal itu disampaikan oleh Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla.
Adi Suryadi Culla menjelaskan, lahan tersebut milik Pemprov Sulsel, namun diatas lahan itu ada bangunan milik Kopertis. Sehingga ini jadi sengketa antar keduanya.
Tidak ada masalah soal ijin pendirian sekolah, kata Adi Suryadi Culla, hanya soal fasilitas yang bermasalah dengan kopertis.
"Ijin pendiriannya pasti kan sudah terpenuhi, karena ini sekolah negeri tentu ada prosedur pendirian sekolah sebagai syaratnya," ucap Adi Suryadi Culla saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (5/7/2021) malam.
Hanya butuh komunikasi dan pemahaman antar kedua belah pihak. Mengingat adanya sekolah baru sangat penting untuk mengakomodir lulusan SMP.
"Tujuannya kan sebenarnya bagus. Di Makassar ini masalah tiap tahun adalah kekurangan sekolah, jadi banyak lulusan sekolah yang tidak terakomodir," ujarnya.
Hadirnya SMAN 24 kata dia sebagai jawaban darurat yang dibutuhkan masyarakat.
Apalagi hanya ada dua sekolah di wilayah Tamalanrea, SMA 5 Makassar dan SMA 21 di BTP.
"Dengan jalur zonasi ini bisa membantu calon siswa untuk terserap di sekolah negeri," tuturnya.
Sehingga, status SMA 24 Makassar ini sangat darurat. Sudah dibuka pendaftarannya namun tak ada bangunan yang jelas.
Salah satu upaya Dinas Pendidikan Sulsel mengatasi masalah itu dengan memfasilitasi sementara di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, jalan Perintis Kemerdekaan.
"Ini kan dalam kondisi darurat, saya kira kalau menggunakan gedung sementara (Dinas Pendidikan) tidak masalah," paparnya.