Kondisi Terkini India
India Lakukan 3 Cara Ampuh 'Usir' Corona Sampai Varian Delta Menyebar dengan Ganas di Indonesia
India lakukan 3 cara ampuh 'Usir' corona sampai varian delta menyebar dengan ganas di Indonesia
"Ini sudah jelas apa yang terjadi adalah akumulasi dari banyak faktor.
Kebetulan, kita menuju puncak dari gelombang pertama yang tadinya lama," kata Dicky dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV (grup SURYA.co.id), Sabtu (19/6/2021).
"Ini adalah akumulasi perjalanan selama satu tahun, dan (kondisi) saat ini diperburuk dengan varian Aplha dari UK (Inggris)," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com (grup SURYA.co.id), Senin (14/6/2021).
Menurut Dicky, kondisi lonjakan Covid-19 pada akhir Juni ini adalah baru awal. Kondisi ini akan semakin diperburuk oleh keberadaan varian delta.
"Sedangkan (puncak gelombang Covid-19) yang disebabkan oleh varian Delta, kemungkinan terjadi pada Juli, bisa pertengahan atau akhir Juli," jelas Dicky.
80 persen Covid-19 muncul tanpa gejala
Sebelum lonjakan terjadi pada akhir Juni ini, Dicky sempat memprediksi kasus harian di Indonesia bisa mencapai 100.000.
Hal itu lantaran, masyarakat kerap lalai menanggapi virus corona yang muncul tanpa bergejala.
Dicky mengatakan, berdasarkan riset, sekitar 80 persen Covid-19 muncul tanpa gejala.
Di sisi lain, hal ini dipersulit oleh kurangnya pengecekan sedari dini secara aktif dari rumah ke rumah.
"Tidak bergejala bukan berarti tidak sakit. Ketika discan selain pada organ jantung dan paru ada kerusakan atau potensi di organ lain, sehingga kualitas kesehatan menurun."
"Mencegah lebih baik dari pada mengobati," katanya dalam live streaming channel YouTube Radio Muhammadiyah, Selasa (18/5/2021) lalu, dikutip dari Tribunnews.
Inilah yang menjadikan wabah pandemi disebut sebagai 'silent spreader', dimana wabah terlihat samar-samar padahal punya dampak yang sangat nyata.
Menurut Dicky, masyarakat kita juga lebih mengutamakan berobat di rumah saja ketimbang langsung memeriksakannya ke rumah sakit.
"Itulah yang terjadi pada India. Berdiam diri di rumah, saat timbulnya gangguan dari gejala baru ke rumah sakit. Hal ini yang nantin akan menjadi chaos," tambahnya.
Untuk itu, pada Mei lalu, Dicky memprediksi satu hingga tiga bulan ke depan, bisa saja terjadi kasus infeksi hingga 100.000 per hari. Bukan karena mudik dan lebaran saja, tapi akumulasi setahun lalu seperti pilkada.
Sementara, dalam wawancara bersama Kompas TV pada 7 Juni 2021 lalu, Dicky juga mengingatkan hal serupa. Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia bisa berpotensi mencapai 50.000-100.000 kasus perhari.
"Saat ini (Indonesia) menghadapi puncak ke sekian kali, dan puncak ini bisa diprediksi terjadi di akhir Juni atau awal Juli dengan angka kasus harian sampai 50-100 ribu," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (7/6/2021).
Varian delta bisa menular 5-10 detik
Dicky juga mengingatkan akan adanya ancaman baru yang sangat serius dari virus corona varian Delta.
Dicky membenarkan, virus corona varian Delta dapat menular hanya 5-10 detik saat berpapasan.
Dicky menuturkan, pernyataan tersebut sudah dikonfirmasi dan diperkuat dengan temuan CCTV di Australia.
Adapun, melansir The Guardian, sebuah rekaman CCTV di Australia menampilkan dua orang yang sedang berbelanja di Westfield Bondi Junction menjadi petunjuk adanya penularan Covid-19 keduanya.
CCTV itu digunakan dalam investigasi yang dilakukan oleh otoritas setempat untuk melacak perjalanan kasus dan mengidentifikasi setiap momen penularan yang mungkin terjadi.
"Iya ini memang sudah dikonfirmasi merujuk pada data (bukan dari) hasil tracing secara manual."
"Tetapi secara urgent of sequencing yang menunjukkan ketepatan bahwa ini memang (menular) dari orang yang berpapasan."
"Juga diperkuat dengan CCTV," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Senin (28/6/2021).
Menurut Dicky, keakuratan temuan ini hampir mendekati 100 persen.
Untuk itu, ia menyebut temuan ini sudah membuktikan virus corona varian Delta sangat mengancam.
"Jadi ini mendekati 100 persen keakuratannya tapi sudah cukup memberikan pesan penting varian ini sangat mengancam dan serius," ungkapnya.
Kendati demikian, Dicky menyebut, mereka yang berpotensi tertular adalah yang tidak memakai masker dan belum menerima vaksinasi.
"Tetapi ada tambahan juga yang berpapasan itu tidak memakai masker dan belum divaksin secara lengkap," tambahnya.
Untuk itu, Dicky mengingatkan agar tetap menjaga jarak aman dengan seseorang maksimal dua meter.
Terakhir, ia juga mengingatkan untuk merevisi pernyataan yang menyebut penularan bisa terjadi selama 15 menit.
"Artinya massa waktu kasus kontak 15 menit ini harus direvisi, apalagi varian Delta ini sudah mulai mendominasi di Indonesia," tegasnya. (Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Langkah yang Dilakukan India untuk Menurunkan Kasus Covid-19"
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Varian India Menular 5 Detik, Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa Capai 100.000 Per Hari di Akhir Juli