Tribun Luwu Timur
Dijabat Rektor Unhas, Wakil Ketua DPRD Luwu Timur Soroti Pengangkatan Komisaris Independen PT Vale
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur menyoroti PT Vale Indonesia terkait pengangkatan komisaris independen.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
Menurut Siddiq, apa pertimbangan PT Vale mengangkat Prof Dwia sebagai komisaris independen namun ada aturan yang diduga dilanggar.
"Vale ini tidak pernah menghitung kita," kata Siddiq kepada TribunLutim.com via telepon, Kamis (1/6/2021) siang.
Vale kata Siddiq, tidak pernah bicara dengan Pemkab dan DPRD Luwu Timur sebagai representasi masyarakat terkait dengan pengangkatan komisaris independen.
"Kami juga tidak pernah diberi tahu. Minimal adalah pemberitahuan. Kita dikasih tahu sebagai penghargaan kepada daerah ini," katanya.
Lebih lanjut Siddiq mengatakan, salah satu tugas komisaris independen yaitu adil untuk semua stake holder dan pemangku kepentingan tempat wilayah operasi PT Vale.
"Sementara Tana Luwu, kalau dianggap Luwu Timur terlalu sempit, minimal Tana Luwu, kan ada ji tokoh yang layak untuk dipertimbangkan menjadi komisaris independen," kata legislator Nasdem ini.
Sehingga saat menjadi komisaris independen, bukan dia hanya bekerja dan berpikir untuk kepentingan perusahaan saja.
"Tapi dia harus berpikir terhadap Tana Luwu khususnya Luwu Timur sebagai daerah terdampak langsung dari kegiatan pertambangan PT Vale,"
"Jangan hanya fikirkan karena sudah digaji oleh PT Vale yang dia bela dalam RUPSnya hanya kepentingan Vale,"
"Siapa mi kasian wakili masyarakatnya Luwu Timur ini. Kalau kita di Luwu Timur dianggap tidak layak, kenapa tidak dipertimbangkan di Tana Luwu. Itu harapan kita," ujar Siddiq.