Bebas Covid-19, 700 Bintara Remaja Akhirnya Dilantik oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam
Irjen Pol Merdisyam yang bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) melakukan pengecekan personel dengan menumpangi mobil komando
Seremoni pelantikan 700 Bintara Remaja yang diberi nama angkatan Janitra Prakasa juga dihadiri Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan dan Kepala SPN Batua Kombes Pol Joko Pitoyo serta jajaran PJU Polda Sulsel lainnya.
Proses pelantikan juga diisi dengan selingan peragaan kemampuan personel polisi baru tersebut.
Seperti, peragaan beladiri Polri, penanganan jambret, bongkar pasang senjata dengan mata tertutup dan aksi terjun dari ketinggian.
Pola pendidikan 700 siswa di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Batua sedikit berubah akibat pandemi Covid-19.
Namun, muatan materinya tidak jauh berbeda dengan pola pendidikan yang berjalan selama ini.
Perbedaan hanya terletak pada lokasi pembinaan keagamaan dan kebugaran para siswa.
Itu disebabkan adanya intruksi langsung pimpinan Polri yang khawatir terjadinya penyebaran Covid-19.
"Untuk metode pandemi awal pendidikan itu sudah berada di SPN, on kampus melaksanakan tatap muka untuk pelajaran. Kemudian ada perintah dari pimpinan Polri bahwa untuk lembaga pendidikan itu agar memulangkan siswanya," kata Kepala SPN Batua Polda Sulsel, Kombes Pol Joko Pitoyo.
"Kemudian dari lepdiklat diteruskan ke jajaran untuk pelaksanaan pendidikan tetap dilaksakan walaupun kita pulangkan ke rumah masing-masing, kita melaksanakan program pendidikan jarak jauh (PJJ) jadi secara online," sambungnya.
Dalam penerapan PJJ ini, lanjut Joko Pitoyo, pihaknya membagi kelas para siswa.
Begitu juga para tenaga pendidik demi memaksimalkan pendidikan lewat jalur online.
"Kita bagi untuk Sulsel ini ada 28 kelas, berarti ada 28 tenaga pendidik yang setiap harinya online," ujarnya.
Meski jalur online atau PJJ, efektivitas pendidikan tetap dijunjung tinggi. Seperti membangun kedisiplinan para siswa di rumah masing-masing.
Jika saja PJJ itu tidak dilaksanakan, maka jam pelajaran siswa yang mencapai 1.400 jam, tidak akan terpenuhi.
"Makanya itu selama PJJ kita tetap melaksanakan pembekalan teori secara online. Kemudian setelah dua bulan PJJ, di karenakan sudah vaksin itu syarat utama harus vaksin pertama dan kedua setelah vaksin pertama dan kedua baru bisa masuk disini," bebernya.(*)