Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Indonesia

Jumlah Pasien Corona Bertambah hingga RS Penuh, Simak 10 Daftar Obat Vitamin saat Isolasi Mandiri

Jumlah pasien corona bertambah hingga RS penuh, simak 10 daftar obat vitamin yang harius dikonsumsi saat pasien isolasi mandiri

Editor: Ansar
istimewa
Ilustrasi - Jumlah pasien corona bertambah hingga RS penuh, simak 10 daftar obat vitamin yang harius dikonsumsi saat pasien isolasi mandiri 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jumlah pasien corona bertambah hingga RS penuh, simak 10 daftar obat vitamin yang harius dikonsumsi saat pasien isolasi mandiri.

Sejumlah rumah sakit penuh lantaran membludaknya pasien Covid-19 atau virius corona.

Hal itu membuat pasien Covid-19 harus isolasi mandiri di rumahnya.

Pasien yang bisa isolasi mandiri yakni kondisi Covid-19 ringan atau tanpa gejala. 

Meski begitu, masih perlu disiapkan obat selama isolasi mandiri di rumah. 

Obat-obatan yang dikonsumsi selama isolasi mandiri di rumah biasanya berupa vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

Meski begitu, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri tetap harus menjaga kondisi kesehatannya sekalipun tidak merasakan gejala-gejala Covid-19 pada umumnya.

Lantas apa saja obat yang dikonsumsi oleh pasien isolasi mandiri?

Sebelum merincinya, perlu diketahui bahwa tidak ada obat yang secara aktif ‘mencegah’ Covid-19, karena itu sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini.

Diketahui Jumlah kasus positif virus corona yang tercatat hingga Minggu (27/6/2021) bertambah 21.342 kasus.

Jumlah kasus baru itu meningkat dari sebelumnya 2.093.962 kasus.

Hingga kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 2.115.304 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.

Sementara, tambahan kasus pada hari ini merupakan rekor tertinggi di Indonesia sejak pandemi Covid-19 melanda.

Sebelumnya, rekor kasus tertinggi terjadi pada 26 Juni 2021 kemarin dengan penambahan 21.095 kasus.

Per 27 Juni 2021 ini, DKI Jakarta mencatat rekor harian tertinggi dengan menyumbang 9.394 kasus.

Sebelumnya rekor harian tertinggi di DKI Jakarta terjadi pada Sabtu (26/6/2021) kemarin dengan 9.271 kasus.

Kemudian, disusul Jawa Barat dengan total 3.787 kasus dan Jawa Tengah dengan total 2.305 kasus.

Dikutip dari Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi 3 yang disusun gabungan perhimpunan dokter Indonesia, ada sejumlah vitamin yang direkomendasikan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.

Apa saja? Berikut daftar obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 :

Daftar obat dan vitamin Pasien Covid-19 tanpa gejala

* Vitamin C (untuk 14 hari), dengan pilihan:

1. Tablet vitamin C non acidic 500 mg per 6-8 jam sekali (untuk 14 hari).

2. Tablet hisap vitamin C 500 mg per 12 jam sekali (selama 30 hari).

3. Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet per hari (selama 30 hari).

4. Dianjurkan multivitamin yang mengandung C, B, E, Zink.

* Vitamin D:

1. Suplemen: 400 IU - 1000 UI/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)

2. Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)

3. Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.

4. Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.

Selain itu, pasien tanpa gejala dianjurkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker jika keluar kamar atau berinteraksi dengan keluarga, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, jaga jarak dengan keluarga, serta berjemur matahari minimal 10-15 menit per harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).

Selama menjalani isolasi mandiri, kondisi pasien tanpa gejala dipantau oleh petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui telepon.

Pasien Covid dengan gejala ringan

* Vitamin C (untuk 14 hari) dengan pilihan:

1. Tablet vitamin C non acidic 500 mg per 6-8 jam sekali (untuk 14 hari).

2. Tablet hisap vitamin C 500 mg per 12 jam sekali (selama 30 hari).

3. Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet per hari (selama 30 hari).

4. Dianjurkan multivitamin yang mengandung C, B, E, Zink.

* Vitamin D:

1. Suplemen 400-1000 IU per hari.

2. Obat 1000-5000 IU per hari.

3. Azitromisin 1 x 500 mg per hari selama 5 hari.

* Antivirus:

1. Oseltamivir (Tamiflu) 75 mg per 12 jam diminum selama 5-7 hari, terutama jika diduga ada infeksi influenza.

2. Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg per 12 jam pada hari pertama dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2-5.

3.  Pengobatan simtomatis seperti parasetamol bila demam.

4. Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.

5. Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada.

Sama seperti pasien tanpa gejala, pasien yang dengan gejala ringan juga dianjurkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker jika keluar kamar atau berinteraksi dengan keluarga.

Rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, jaga jarak dengan keluarga, serta berjemur matahari minimal 10-15 menit per harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).

Jika gejala lebih dari 10 hari maka isolasi dilanjutkan hingga gejala hilang ditambah dengan 3 hari bebas gejala.

Pada pasien dengan gejala ringan, petugas FKTP diharapkan proaktif melakukan pemantauan kondisi pasien.

Setelah melewati masa isolasi, pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obat Covid-19 untuk Pasien yang Isolasi Mandiri"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved