BEM UI Kritik Jokowi dengan Meme, Gus Nadirs: Buzzer Mana Paham Kajian Tingkat Tinggi Begini
BEM UI Kritik Jokowi dengan Meme, Gus Nadirs: Buzzer Mana Paham Kajian Tingkat Tinggi Begini
BEM UI: Banyak Ucapan Tidak Sesuai Realita
Terkait postingan tersebut, narahubung yang tertera, Fathan Mubina, mengungkapkan BEM UI menilai apa yang dikatakan oleh orang nomor satu di berbagai kanal pemberitaan tidak sesuai dengan realitanya.
“Kita kan dari bidang sosial dan politik itu sendiri punya banyak isu yang perlu disikapi selaku tupoksi kita di BEM. Dan beberapa di antaranya itu ada keterlibatannya dengan presiden itu sendiri,” ujar Fathan pada TribunJakarta.com lewat sambungan telepon, Minggu (27/6/2021).
“Di pemberitaan yang ada di media, apa yang dinyatakan (Presiden Jokowi) itu tidak sesuai dengan realisasinya, dan cenderung menunjukkan tidak adanya keseriusan dalam merealisasikan pernyataan tersebut. Jadi berangkat dari keresahan itu,” kata Fathan yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI.
Unggahan yang kini tengah viral itu , menurut Fahtan tidak dimaksudkan untuk menyikapi isu tertentu, melainkan ‘review’ dari berbagai pernyataan Presiden Jokowi terhadap isu-isu yang ada.
“Sebenarnya postingan kita tidak diniatkan sebagai menyikapi isu tertentu. Yang beredar sekarang kan KPK dan sebagainya. Di sini kita hanya mereview ulang, tentang bagaimana presiden menyikapi berbagai isu, dan sifatnya juga sejenis kompilasi semata dari berita yang beredar seperti yang kita tampilkan di referensi, untuk kami tanggapi. Jadi untuk postingan konsepnya gitu,” kata Fathan.
Fathan berujar sudah sejak lama konten yang diunggah di sosial media akan viral ketika menyinggung pihak tertentu.
“Polanya begitu dari dulu kalau kita menyinggung pihak tertentu, publik itu kadang tidak bisa membedakan antara personal dan tanggung jawabnya. Kita tidak memojokkan Pak Jokowi sebagai suatu orang gitu sebagai personalnya, tapi lebih ke tanggung jawabnya sebagai presiden,” tuturnya.
“Cuma karena mungkin situasi perpolitikan Indonesia, dan juga lingkungan media sosial aktivitas digital seperti itu, maka viralnya tak terelakkan gitu meskipun kita tidak berniat seperti itu,” kata Fathan sambal berujar viralnya unggahan tersebut cukup baik untuk menjadi perhatian masyarakat luas.
Jadi tanggapannya sebenarnya ini baik untuk sekiranya menjadi perhatian untuk masyarakat, karena sudah banyak eskalasi isu, dengan berbagai macam, yang substantif pun tidak dihiraukan. Dan tanggapannya tidak terlalu baik, maksudnya tidak dikonsumsi dengan baik lah oleh publik..
“Dan mungkin ini visualnya juga memang ada beberapa hal yang mungkin tidak bisa diterima beberapa golongan, cuma memang arahnya lebih ke penyikapan dari pemberitaan yang beredar di media,” ujar dia.
Tanggapan istana
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan kritikan yang dilontarkan BEM UI tersebut merupakan ekspresi mahasiswa.
Hanya saja Donny menegaskan ekspresi tersebut harus disertai dengan data dan fakta.
"Itu ekspresi dari adik adik mahasiwa dan tentu ekspresi harus mengandung data dan fakta yang harus direspon dengan data dan fakta juga" katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (27/6/2021).