Daun Jarak
Cara Mengolah Daun Jarak untuk Mengobati Perut Kembung pada Bayi
Khasiat daun jarak yang satu ini sudah dikenal sejak dulu yaitu untuk mengobati perut yang kembung
TRIBUN-TIMUR.COM - Khasiat atau manfaat daun jarak bagi kesehatan ternyata cukup beragam.
Salah satunya sudah dikenal sejak dulu yaitu untuk mengobati perut yang kembung.
Lalu bagaimana cara mengolah Daun Jarak agar mengobati perut kembung pada Bayi?
Untuk mendapatkan khasiat ini, daun jarak dapat dipanggang terlebih dahulu sampai layu.
Setelah layu berikan sedikit minyak kelapa pada daun jarak, kemudian tempelkan daun jarak tersebut di atas perut si kecil untuk mengatasi perut kembung.
Atau diletakkan di gurita bayi, agar tidak mudah lepas.
Apa itu Pohon Jarak?
Berbicara tentang tanaman jarak kepyar (Ricinus communis L), tumbuhan liar ini dikenal sebagai sumber minyak nabati dari famili Euphorbiaceae.
Bagian tanaman jarak yang menghasilkan minyak adalah biji, kandungannya hingga 50 persen.
Tak heran, tanaman jarak dijadikan bahan baku industri castor oil.
Selain digunakan dalam industri castor oil, dikutip dari laman resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, minyak tanaman jarak juga dimanfaatkan untuk:
- industri cat
- vernis
- bahan pelapis
- industri kosmetika
- plastik
- kulit sintesis bahan plastisasi
- industri tekstil serta sintesis
- industri otomotif yaitu untuk bahan pelumas dan bahan minyak rem.
Budidaya tanaman jarak
Disebutkan dalam laman resmi Litbang Pertanian, kebutuhan biji jarak kepyar untuk bahan baku industri dalam negeri setiap tahun tidak kurang dari 10.000 ton.
Namun ironisnya, pengembangan jarak kepyar selalu mengalami kegagalan sehingga memaksa Indonesia harus impor jarak.
Penyebab kegagalan tersebut antara lain waktu tanam.
Tanaman jarak kepyar dikembangkan di daerah lahan kering iklim kering dengan curah hujan rata-rata kurang dari 700 mm per tahun. Waktu tanam yang tepat untuk daerah tersebut pada awal musim penghujan supaya tanaman mendapatkan cukup air hingga umur 3 bulan.
Dengan demikian tanaman akan mampu menghadapi kekeringan selama musim kemarau dengan tetap menghasilkan. (*)