Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Menyerap Apapun di Sekitarnya, Mungkinkah Lubang Hitam di Angkasa Menghancurkan Bumi?

Menyerap Apapun Disekitarnya, Mungkinkah Lubang Hitam di Angkasa Menghancurkan Bumi?

Editor: Hasriyani Latif
INTERNET
Lubang hitam atau black hole di angkasa 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mungkinkah Lubang Hitam di Angkasa Menghancurkan Bumi?

Pernahkan kamu mendengar lubang hitam atau black hole?

Lubang hitam adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur.

Teori relativitas umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah lubang hitam yang berada di ruang waktu.

Objek ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif, Dari Bentuk dan Susunan Kalimatnya

Baca juga: Padahal Merkurius Paling Dekat dengan Matahari, Kenapa Justru Venus Jadi Planet Terpanas?

Dilansir dari situs resmi Nasa, gravitasi sangat kuat sehingga mampu menarik materi ruang angkasa hingga masuk ke dalam ruang kecil.

Hal ini bisa terjadi ketika bintang sedang sekarat.

Bintang yang sedang sekarat tidak mengeluarkan cahaya, hal inilah yang menyebabkan lubang hitam terjadi.

Untuk melihat lubang hitam dapat dibanu dengan teleskop ruang angkasa.

Alat khusus dapat melihat bagaimana bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam.

Seberapa besar black hole?

Lubang hitam (black hole) bisa besar atau kecil. Para ilmuwan berpikir lubang hitam terkecil adalah sekecil satu atom.

Lubang hitam ini sangat kecil tetapi memiliki massa gunung yang besar.

Massa adalah jumlah materi, atau "barang," dalam suatu objek.

Baca juga: Tahukah Kamu Kemana Matahari Saat Petang Tiba?

Baca juga: Sama-sama Tertutupi Salju, Mengapa Kutub Selatan Lebih Dingin Dibanding Kutub Utara?

Jenis lain dari lubang hitam disebut "bintang." Massanya bisa mencapai 20 kali lebih banyak dari massa matahari.

Lubang hitam terbesar disebut "supermasif." Lubang hitam ini memiliki massa yang lebih dari 1 juta matahari bersama.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar berisi lubang hitam supermasif di pusatnya.

Black hole supermasif di pusat galaksi Bima Sakti disebut Sagitarius A.

Bagaimana lubang hitam terbentuk?

Para ilmuwan berpikir lubang hitam terkecil terbentuk ketika alam semesta dimulai.

Black hole dibuat ketika pusat bintang yang sangat besar jatuh pada dirinya sendiri atau runtuh.

Ketika ini terjadi, itu menyebabkan supernova.

Baca juga: Tiga Alasan Mengapa Seragam Pramuka Berwarna Coklat

Baca juga: Belajar Membedakan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia Lengkap Contohnya

Supernova adalah bintang yang meledak yang meledakkan sebagian bintang ke luar angkasa.

Para ilmuwan berpikir lubang hitam supermasif dibuat bersamaan dengan galaksi tempat mereka berada.

Bagaimana lubang hitam terlihat?

Lubang hitam tidak bisa dilihat karena gravitasi yang kuat menarik semua cahaya ke tengah lubang hitam.

Tetapi para ilmuwan dapat melihat bagaimana gravitasi yang kuat mempengaruhi bintang-bintang dan gas di sekitar lubang hitam.

Para ilmuwan dapat mempelajari bintang untuk mengetahui apakah mereka terbang di sekitar, atau mengorbit, lubang hitam.

Ketika lubang hitam dan bintang saling berdekatan, cahaya berenergi tinggi dibuat.

Jenis cahaya ini tidak bisa dilihat dengan mata manusia.

Baca juga: Cara Orang Eskimo Bertahan Hidup di Daerah yang Sangat Dingin

Baca juga: Sejarah Pluto Tak Lagi Masuk dalam Sistem Tata Surya, Tak Penuhi Satu Kriteria Disebut Planet

Para ilmuwan menggunakan satelit dan teleskop di ruang angkasa untuk melihat cahaya berenergi tinggi.

Mungkinkah black hole menghancurkan Bumi?

Black hole tidak berputar di ruang bintang, bulan dan planet.

Bumi tidak akan jatuh ke dalam black hole karena tidak ada lubang hitam yang cukup dekat dengan tata surya.

Bahkan jika black hole memiliki massa yang sama dengan matahari untuk menggantikan matahari, Bumi tetap tidak akan jatuh.

Black hole akan memiliki gravitasi yang sama dengan matahari.

Bumi dan planet-planet lain akan mengorbit lubang hitam karena mereka mengorbit matahari sekarang.

Matahari tidak akan pernah berubah menjadi lubang hitam. Matahari bukanlah bintang yang cukup besar untuk membuat lubang hitam.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/20/151513069/apa-itu-lubang-hitam-di-angkasa?,".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved