Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polimarim

Taruna Polimarim yang Berangkat Prala atau Praktik Laut Dilindungi Asuransi Jiwa Selama 2 Tahun

Polimarim beri santunan taruna yang meninggal saat Prala, asuransi diserahkan senilai Rp 50 Juta ke pihak keluarga

Penulis: Rudi Salam | Editor: Arif Fuddin Usman
dok tribun timur
Kepala PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Makassar Ahmad Hasanuddin bersama Direktur Polimarim Amrin Rani SE MM menyerahkan dana santunan kepada orang tua Firman Sanjaya di Aula Polimarim, Makassar, Selasa (22/6/2021). 

Serahkan Beasiswa

Pada kesempatan itu,  PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Makassar juga menyerahkan beasiswa untuk enam orang taruna-taruni yang berprestasi.

“Jadi bagi pemegang polis asuransi PT Asuransi Binagriya Upakara akan mendapatkan beberapa keuntungan," ujarnya.

"Tiap kelipatan 25 orang, gratis untuk dosen. Dan kita berikan beasiswa, bagi taruna-taruni,” ujar Ahmad Hasanuddin.

Sementara itu, Amrin Rani mengaku awalnya kaget dengan santunan yang dibayarkan pihak asuransi. Soalnya tidak ada urusan yang berbelit-belit.

“Saya kaget, ternyata ada asuransi ini betul-betul komitmen untuk membayar klaim dari kejadian yang dialami taruna kami,” ujarnya.

Nilai santunan untuk korban meninggal senilai Rp 50 juta untuk korban. Kemudian beasiswa Rp 1 juta per orang untuk premi yang sudah berakhir.

Adapun premi yang dibayarkan pihak Polimarim untuk melindungi taruna peserta praktik laut, senilai Rp 230 ribu selama dua tahun (Per tahun hanya Rp 115 ribu).

“Pada momen ini kita juga lepas 43 taruna untuk berankat Prala. Mereka terdiri 23 taruna studi nautika, dan taruna permesinan kapal 20. Ini untuk tahap keenam pada tahun 2021 ini,” jelas Amrin.

Taruna-taruni yang bakal mengikuti Prala akan naik ke kapal dari perusahaan yang menjadi mitra kampus Polimarim.

Mereka akan ikut berlayar selama kurang lebih setahun.

Rencana Mau Disedekahkan

Duka mendalam dirasakan Juwati (53 tahun) orang tua dari Firman Sanjaya, taruna Polimarim yang mengalami kecelakaan dan meninggal.

Kepada tribun, Juwati yang tak kuasa meneteskan air mata mengatakan, jika dirinya ikhlas merelakan kepergian putra tunggalnya tersebut.

“Kami sekeluarga ikhlas. Bagi saya, uang ini tidak ada gunanya lagi. Uang santunan ini rencananya akan kami sedekahkan. Semoga menjadi amal jariyah untuk anak saya,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved