Virus Corona
Korban Corona Varian Delta Dianggap Mengerikan, Vaksin Mana yang Paling Efektif?
Tak bisa dipungkiri, banyak masyarakat Indonesia yang resah dengan masuknya virus corona varian Delta di Indonesia.
TRIBUNTIMUR.COM - Tak bisa dipungkiri, banyak masyarakat Indonesia yang resah dengan masuknya virus corona varian Delta di Indonesia.
Keresahan itu karena WHO telah menetapkan varian dari India ini sebagai Variant of Concern (VOC) yakni varian yang mengkhawatirkan.
Varian Delta diketahui sebagai varian virus corona yang lebih menular. Orang yang terinfeksi virus ini, akan merasakan penderitaan lebih parah dibanding terinfeksi virus corona pendahulunya.
Berdasarkan WHO, varian corona ini juga dapat mengelabuhi sistem kekebalan.
Hal itu tak lepas dari adanya kandungan dua mutasi, yaitu L452R dan T478K, sehingga menjadikannya sebagai varian bermasalah.
Co-founder dan CEO BioNTech Ugur Sahin memperingatkan kemungkinan kebangkitan Covid-19 dalam konferensi Barron's Investing in Tech pada hari Rabu.
CEO mengatakan ada kekhawatiran tentang kebangkitan virus yang disebabkan oleh varian Delta yang terkait dengan wabah baru-baru ini di India, seperti diwartakan Barron's, Rabu (16/6/2021).
“Di Inggris Raya, di mana sekitar 50% orang sudah mendapatkan vaksin kedua, varian Delta masih meningkat,” kata Sahin.
Itulah alasan untuk tetap waspada terhadap virus, kata CEO.
“Jika kita tidak hati-hati dan tidak cukup hati-hati, di daerah-daerah tertentu kita mungkin akan mengalami gelombang keempat,” kata Sahin.
Hal seperti itu dapat dihindari jika daerah tetap waspada dan perlahan membuka dukungan.
Melihat data Covid-19 seperti tingkat infeksi juga akan menjadi kunci, katanya.
“Jika jumlahnya menurun, tidak apa-apa. Tetapi jika jumlahnya meningkat, kita akan menghadapi gelombang berikutnya.”
Sekitar 16% dari populasi global telah divaksinasi penuh pada hari Rabu, menurut Bloomberg.
Sebuah studi baru-baru ini, yang belum ditinjau, mengatakan bahwa kedua vaksin Pfizer dan AstraZeneca melindungi terhadap rawat inap karena varian Delta, Barron's sebelumnya melaporkan.