Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

LAPAR Sulsel Beberkan Pentingnya Perwali Kerukunan dan Keberagaman di Makassar

LAPAR Sulsel Muhammad Iqbal Arsyad menyerahkan draf Perwali Kerukunan dan Keberagaman ke Walikota Makassar

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
LAPAR Sulsel
LAPAR Sulsel menyerahkan draf Perwali Kerukunan dan Keberagaman ke Walikota Makassar, Danny Pomanto, Jumat (18/6/2021) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR) Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Iqbal Arsyad menyerahkan draf Perwali Kerukunan dan Keberagaman ke Walikota Makassar, Danny Pomanto, Jumat (18/6/2021). 

Direktur LAPAR Sulsel didampingi Ketua Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Kota Makassar, Prof Arifuddin Ahmad.

Ikut hadir Kepala Kesbangpol Kota Makassar Ahmad Namsum, Ketua Tim Perumus draf Perwali Kerukunan dan Keberagaman Kota Makassar Andi Suaib. 

Selain itu, anggota FKUB Kota Makassar juga hadir pada kegiatan ini.

Iqbal mengatakan, keragaman masyarakat Kota Makassar perlu diatur sedemikian rupa.

Pasalnya, latar belakang keagamaan, kesukuan serta kedaerahan jika tak diatur berpotensi menimbulkan perpecahan dan mengancam kerukunan. 

Maka dari itu, Kota Makassar perlu memiliki kebijakan untuk mengelola keberagaman.

Serta menciptakan kerukunan yang dirumuskan bersama.

Baik antara masyarakat sipil, tokoh-tokoh lintas agama, dan pemerintah Kota Makassar. 

"Pembuatan draf ini melibatkan sejumlah stakeholder," ucapnya melalui rilis ke Tribun Timur, Jumat (18/6/2021) siang.

Di antaranya, organisasi masyarakat sipil, tokoh-tokoh agama, akademisi, FKUB, FPK dan Kesbangpol Kota Makassar.

Draf Perwali ini disambut baik Walikota Makassar, Danny Pomanto.

Menurutnya, semua sejalan dengan visi-misinya terkait penguatan keimanan umat. 

"Hal ini menarik karena diinisiasi oleh NGO sebagai masyarakat sipil, ini juga terkait visi-misi kami terkait penguatan keimanan umat yang akan menggandeng FKUB Kota Makassar sebagai mitra utama," jelasnya. 

Menurut dia, ke depan tentu penting menggali kekuatan kearifan lokal sebagai narasi alternatif penguatan kerukunan dan keberagaman. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved