Tambang Emas KKB
Megawati Turun Tangan Urus KKB Papua, Strategi Perang Lawan Teroris Sudah Disampaikan ke BIN
Megawati turun tangan urus KKB Papua, strategi perang untuk memburu teroris sudah disampaikan ke BIN
Megawati Soekarnoputri telah dikukuhkan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Senat Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jumat (11/6/2021).
Penetapan Profesor Kehormatan terhadap Megawati tersebut tertuang dalam surat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nomor 33271/MPK.A/KP.05.00/2021.
Sejumlah pejabat hadir dalam acara pengukuhan tersebut, antara lain Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Ada pula Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, hingga Kepala BIN Budi Gunawan.
Ratius Murib Pemasok Senpi ke KKB Papua Ditangkap Satgas Nemangkawi
Sementara itu, Ratius Murib, salah satu anggota jaringan pemasok senjata api (senpi) kepada teroris KKB Papua ditangkap Satgas Nemangkawi.
Ratius Murib atau akrab dipanggil Neson Murib menghasilkan omset Rp 1.393.100.000 selama menjual senpi ke KKB Papua.
Adapun teroris KKB Papua menggunakan senjata tersebut untuk melawan aparat keamanan Indonesia dan seringkali untuk mengganggu masyarakat sipil.
Penjualan senpi ke teroris KKB Papua rupanya menggiurkan. Tak sekali ini aparat keamanan menangkap pemasok senpi ke separatis tersebut.
Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes M Iqbal Al-Qudusy dalam keterangan tertulis mengungkapkan kronologi penangkapan Ratius Murib.
Ratius Murib ditangkap ketika sedang transit di Bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya oleh anggota KP3 Bandara Mulia Polres Puncak Jaya.
Ratius Murib ditangkap ketika ingin menuju ke Kabupaten Timika sembari membawa uang sebanyak Rp 370 juta.
Iqbal menduga, uang tersebut diduga untuk membeli senjata api dari seseorang.
Iqbal menegaskan, sampai saat ini, jajaran aparat penegak hukum masih terus melakukan pendalaman terhadap jaringan penjual senpi dan amunisi tersebut.