Tribun Makassar
Mandirikan Desa Tertinggal di Cindakko Maros, Pertamina Gelontorkan Anggaran Rp 285 Juta
Salah satu komitmen PT Pertamina (Persero) ialah berkomitmen menjalankan prinsip Environmental Social Governance (ESG).
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Salah satu komitmen PT Pertamina (Persero) ialah berkomitmen menjalankan prinsip Environmental Social Governance (ESG).
Prinsip tersebut diimani sangat kuat. Pasalnya, Perusahaan akan tumbuh beriringan dengan lingkungan dan komunitas sosial.
Tentunya, memperhatikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.
Nah, salah satu implementasi ESG dilaksanakan oleh unit bisnis Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin Makassar.
Tempat realisasinya berlokasi di Kabupaten Maros.
Namanya, Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini tergolong jauh dari jangkauan.
Cindakko termasuk daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Jaraknya sekiranya 20 Kilometer (Km) dari Kantor Kecamatan, 40 dari Maros dan 55 Km dari Kota Makassar.
Pertamina mendampingi Dusun ini sejak tahun 2018 dengan memulai pendidikan literasi ke warga.
Dalam kurun 2 tahun ini, Pertamina melanjutkan komitmennya dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA).
Hal tersebut dibuktikan melalui pemberdayaan masyarakat terkait budidaya Lebah Madu, Home Industry Gula Aren dan Budidaya Kopi Arabic dan Robusta.
Demikian disampaikan Unit Manager Comm, Rel & CSR Laode Syarifuddin Mursali.
Ia mengatakan, Pertamina memberikan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan sampai produk hasil bumi tersebut bisa berdaya guna lebih.
Dikarenakan Dusun Cinddako belum teraliri listrik, Pertamina merencanakan Pengembangan Solar Panel dan Pembangkit Listrik Teknologi micro-hydro dengan mengandalkan cahaya matahari dan debit aliran sungai yang berlebih.
“Visi kami adalah Cindakko Menyala. Selain Menyala dalam arti harfiah, Menyala juga akronim dari Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam dan Lengkap Nutrisi Warganya," kata Laode melalui keterangan tertulisnya di Group WhatsApp Media Pertamina Sulawesi, Rabu (16/6/2021) pukul 13.34 Wita.
Menurutnya, potensi Madu Hutan yang mampu dihasilkan mencapai 1 Ton pada musim panen besar (Agustus - Oktober).