Driver Ojol Protes Ojek Motor dan Bajaj Digabung, Ini Tanggapan Maxim Indonesia

TRIBUN-TIMUR.COM - Maxim Indonesia menanggapi aksi menanggapi aksi protes sejumlah mitra pengemudi yang menolak kehadiran layanan Bajaj di aplikasi Maxim, di Makassar.

Aksi protes disampaikan ratusan driver Ojek Online (Ojol) di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar pada Senin (8/9/2025) siang.

Mereka meminta pemerintah menyusun regulasi terhadap orderan antara driver ojol dan bajaj di Makassar.

Bagi mereka, penggabungan aplikasi ojol sepeda motor dan bajaj membuat orderan terbagi.

Hal ini berdampak pada menurunnya orderan sepeda motor.

Terkait hal itu, Maxim Indonesia selaku aplikator penyedia layanan transportasi daring, menjawab keresahan pengemudi ojol sepeda motor.

"Kami mengerti kekhawatiran mitra pengemudi terhadap penghasilan mitra dan jumlah pesanan yang diterima," kata Public Relation Specialist Maxim Indonesia, Yuan Ifdal Khoir, dalam suratnya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (11/9/2025).

"Namun, dapat kami sampaikan bahwa kehadiran layanan Bajaj di aplikasi Maxim tidak akan mempengaruhi intensitas pesanan dan juga penghasilan mitra pengemudi yang bekerja pada layanan transportasi roda dua maupun roda empat," imbuhnya.

Yuan Ifdal Khoir menjelaskan, Maxim Bajaj merupakan layanan khusus yang diluncurkan di aplikasi Maxim untuk menarik minat pasar tertentu melalui jalur yang dapat digunakan oleh transportasi roda tiga. 

Maxim menarik mitra pengemudi baru ke layanan Bajaj dan hanya akan ada sedikit perubahan dari total pesanan sehingga layanan Bajaj tidak ada pengaruh signifikan terhadap layanan yang lain.

"Maxim juga membuka kesempatan kepada mitra pengemudi untuk dapat bergabung sebagai pengemudi Bajaj dengan syarat dan ketentuan yang tersedia," kata Yuan Ifdal Khoir.

Hadirnya layanan Bajaj, lanjut Yuan Ifdal Khoir, sebagai tambahan pilihan transportasi tentunya akan memberikan keuntungan kepada mitra pengemudi dan pengguna untuk dapat memilih opsi layanan yang mereka inginkan.

"Adapun tarif Maxim Bajaj akan segera diajukan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menciptakan keseimbangan tarif layanan dan pasar," jelasnya. (*)