Opini Tribun Timur
Albert Einstein Pun Melaknat Israel, Dia Jelaskan Kesesatan Rezim Zionis dan Ramalkan Kehancurannya
Albert Einstein, sebagai elite Yahudi terkemuka di dunia, selalu memperingatkan dan khawatir tentang bahaya pembentukan rezim zionis
Oleh: Supratman Supa Athana
Dosen Departemen Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Unhas, FIB Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penulis dan pembuat film dokumenter terkemuka Inggris, Yvenne Ridley, membahas penentangan serius Albert Einstein, salah satu ilmuan elite dunia dan cendikiawan Yahudi paling terkemuka di Middle East Monitor, 4 Juni 2021.
Dijelaskan Yvenne Ridley sikap Albert Einstein terhadap pembentukan rezim yang disebut Israel.
Diakui, Yvenne Ridley menemukan sebuah dokumen sejarah yang menunjukkan bahwa Albert Einstein berusaha keras untuk selalu menghindari interaksi dengan Zionis.
Menurut Yvenne Ridley, karena Albert Einstein memahami betul bahwa rencana pembentukan negara dengan nama rezim Israel adalah suatu pilihan yang sesat sehingga ujung dari semua rekayasa tersebut adalah sebuah kehancuran.
Ada penyampaian yang sedikit jenaka dari Yvenne Ridley dalam tulisan tersebut bahwa untuk menganalisis fakta dan kenyataan terkait proyek gagal zionis guna menciptakan negara palsu yang disebut Israel terkait masalah kehancurannya tidak memerlukan kecerdasan dan penalaran yang kuat.
Pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa manakala seorang manusia jenius yang telah diakui dunia seperti Albert Einstein telah menyampaikan pandangannya tentang keruntuhan suatu rezim berdasarkan pengamatan segala hal yang terkait dengan propaganda zionis dalam menggalang dukungan politik dan pengumpulan dana untuk suatu tuntutan berdirinya negara imprealis Isreal, sudah pasti suatu validitas yang tak perlu diragukan.
Pernyataan fisikiwan kaliber dunia terkait kehancuran Israel, menurut data Yvenne Ridley, telah disampaikan sepuluh tahun sebelum rezim Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1948.
Dijelaskan, Albert Einstein meyakini bahwa pembentukan negara yang disebut Israel adalah sangat bertentangan dengan sifat dasar Yudaisme.
Sebagai orang yang melarikan diri dari Nazi Jerman dan pada akhirnya menjadi warga negara Amerika, Albert Einstein tentu tahu betul apa ciri-ciri fasisme dan bagaimana mekanisme sebuah imprealisme bekerja.
Albert Einstein, salah satu fisikawan terbesar dalam sejarah umat manusia, bersama sejumlah elite Yahudi lainnya, berulang kali mempertanyakan gagasan rezim politik semacam itu di wilayah Palestina pada tahun 1946, sebelum berdirinya rezim Israel.
Disebutkan, Albert Einstein secara pribadi menekankan bahwa dia tidak dapat memahami perlunya membentuk rezim Israel.
“Ini jelas ide yang buruk dan sesat,” tegas Albert Einstein.
Pada tahun 1948, Albert Einstein, bersama sejumlah intelektual Yahudi lainnya, menulis surat kepada New York Times yang mengecam keras kunjungan Menachem Begin (Perdana Menteri Israel) ke Amerika Serikat tahun itu.
Surat tersebut disertai dengan dokumen kuat, sangat kritis terhadap ‘Partai Likud’ (Partai Menachem Begin).
Albert Einstein menyamakan praktik dan ideologi Partai Likud sama dengan Nazi dan partai fasis.
Herut adalah partai zionis sayap kanan yang di tahun-tahun berikutnya menjadi ‘Partai Likud’.
Partai tersebut telah dipimpin oleh Benjamin Netanyahu dalam beberapa tahun terakhir.
Menachem Begin adalah salah satu dari orang-orang yang sangat mempromosikan tindakan teroris terhadap rakyat Palestina dan bahkan pasukan Inggris yang hadir di wilayah pendudukan Palestina (sebelum pembentukan rezim Israel).
Menachem Begin tidak berani melakukan perjalanan ke Inggris bahkan ketika ia menjadi Perdana Menteri Israel (ia adalah Perdana Menteri Israel 1997-1983).
Alasan utamanya adalah aksi teroris yang meluas atas dukungannya terhadap Inggris (di Wilayah Pendudukan Palestina).
Albert Einstein paling marah pada kebrutalan dan kekerasan kelompok zionis di awal rezim Israel.
Dapat dipahami bila Einstein menentang dan menolak usulan atas dirinya untuk menjadi Presiden Israel.
Pada tahun 1952, Perdana Menteri Israel David Ben-Gurion secara resmi memdaulat Albert Einstein dengan jabatan presiden Israel.
Albert Einstein sangat percaya bahwa menerima kepresidenan Israel sebenarnya bertentangan dengan apa yang dia yakini dalam mempromosikan perdamaian.
Saat meneliti surat-surat Albert Einstein tentang masalah Palestina, Yvonne Ridley menemukan sebuah surat yang kurang diperhatikan dan tidak pernah dibahas padahal muatan surat tersebut kemungkinan besar dapat mengungkap substansi karakter Israel yang sebenarnya dibanding dengan dokumen yang lainnya.
Surat hanya terdiri atas 50 katam emperingatkan dengan sangat meyakinkan akan terjadinya bencana besar-besaran terhadap rakyat Palestina oleh pasukan Israel dan kelompok teroris yang berafiliasi dengannya.
Surat itu ditulis hanya 24 jam sebelum ‘pembantaian Deir Yassin’ di Yerusalem Barat.
Peristiwa berdarah terjadi pada bulan April 1948. Selama insiden tersebut, sekitar 120 teroris dan ekstremis Zionis, yang dipimpin oleh Menachem Begin dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Shamir, memasuki sebuah desa Palestina dan membantai antara 100 dan 250 pria, wanita, dan anak-anak Palestina. .
Ada juga laporan penyiksaan dan pemerkosaan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina selama serangan itu. Sebulan setelah peristiwa ini, rezim Israel terbentuk atas kerjasama Inggris.
Surat singkat Albert Einstein yang mengkritik kekejaman Israel dan keputusan yang tak terhindarkan adalah sebagai berikut:
“Ketika sebuah bencana dahsyat dan nyata terjadi di Palestina (aksibat serangan pasukan Israel) maka yang paling bertanggungjawab adalah pemerintah Inggris kemudian organisasi teroris yang muncul dari barisan kami. Saya sama sekali tidak ingin berurusan dan berinteraksi dengan siapa pun yang punya hubungan dengan kelompok dan pendukung kriminal pro-Israel.”
Surat ini adalah salah satu dokumen utama dan penting yang ditulis oleh salah satu elit ilmuwan paling terkemuka di dunia dalam mengutuk rezim Israel.
Dalam sebuah surat kepada harian ‘Manchester Guardian’ pada tahun 1929, Einstein juga mengkritik Israel dan kelompok teroris pendukungnya.
DIgambarkan Albert Einstein fenomena penciptaan rezim palsu yang disebut Israel adalah sebuah bencana total. Bahkan kadang-kadang Einstein menyebut sebagai wilyah pendudukan dan tidak menyebut sebagai wilayah Israel.
Itu mengapa Albert Einstein tidak pernah mengunjungi Israel yang ia sebut sebagai wilayah pendudukan.
Bagi Albert Einstein, rezim Israel adalah pemerintahan yang dilumuri darah orang Palestina dan tumpukan bubuk mesiu.
Sejak terbentuknya rezim Israel, dalam pandangan Albert Einstein sebagai manifestasi rezim teroris, banyak pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Israel.
Namun, saat ini, dan hanya dalam waktu singkat setelah serangan rezim Israel yang baru lalu atas perintah Perdana Menteri Benyamin Netanyahu di Jalur Gaza dengan menyerang warga sipil tak berdosa di wilayah tersebut, rezim Israel tidak pernah berada dalam posisi genting dan rapuh seperti sekarang.
Suatu kenyataan yang pasti sedang mengguncang masa depan Israel yang memang sejak awal telah banyak menuai kontraversi.
Dan itu semakin menyoroti prospek keruntuhan dan kehancuran Israel yang sudah diprediksi oleh banyak pihak sebelumnya baik berdasarkan analisa berbasis fakta maupun berdasarkan kepercayaan bahkan ada juga pandangan menurut kitab suci.
Saat ini, ada individu dan kelompok di seluruh dunia yang di bawah pengaruh ekstremis dari partai-partai seperti Likud (partai Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, yang berkuasa selama 12 tahun), telah mengambil tindakan biadab dan membenarkan segala kekerasan di pihak mereka yang tentu saja menjadi gambaran utama tentang betapa bahayanya rezim seperti Israel.
Itulah sebabnya Albert Einstein, sebagai elite Yahudi terkemuka di dunia, selalu memperingatkan dan khawatir tentang bahaya pembentukan rezim politik yang dipengaruhi oleh pandangan dan ide-ide ekstremis rezim zionis.
Segalanya memang telah jelas tentang kebiadaban rezim zionis walau begitu mesti ada apresiasi yang tinggi dipersembahkan pada Albert Einstein atas kesediannya turut dalam memperingati masyarakat dan negara di dunia tentang bahaya virus zionis Israel.(*)