Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Ketahui Kegiatan Manusia yang Bisa Mempengaruhi Bahkan Mengganggu Siklus Air

Ketahui Kegiatan Manusia yang Bisa Mempengaruhi Bahkan Mengganggu Siklus Air

Editor: Hasriyani Latif
Tangkap Layar YouTube/Televisi Edukasi
Siklus Air 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kegiatan Apa Saja yang Bisa Mempengaruhi Siklus Air?

Air sangat penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi.

Air menutupi hampir 71 persen permukaan bumi.

Di Bumi terjadi pergerakan air yang dinamakan dengan daur air atau siklus air atau siklus hidrologi.

Daur air berarti sirkulasi air dari atmosfer menuju bumi lalu kembali lagi ke atmosfer.

Kemudian mengalami pendinginan dan mengembun menjadi hujan atau salju.

Baca juga: Tiga Senjata Tradisional Milik Sulawesi Barat

Baca juga: Sama-sama Tertutupi Salju, Mengapa Kutub Selatan Lebih Dingin Dibanding Kutub Utara?

Lalu jatuh ke permukaan bumi sebagai prespitasi.

Siklus air terus berjalan di Bumi selama bertahun-tahun, menjaga keberadaan air bersih yang dapat digunakan untuk kehidupan.

Namun tahukah kamu bahwa ada kegiatan manusia yang memengaruhi bahkan menganggu daur air?

Hal-hal apa sajakah yang dapat mempengaruhi daur air?

Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!

1. Pelapisan jalan dengan aspal dan beton

Semakin banyaknya populasi manusia dan kemajuan peradaban, maka akan semakin banyak terjadinya pembangunan.

Tanah mulai ditutup oleh beton dan aspal baik untuk pemukiman, pusat perbelanjaan, tempat parker, maupun jalan.

Baca juga: Belajar Membedakan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia Lengkap Contohnya

Baca juga: Selain How Are You? Berikut Frasa Bisa Digunakan untuk Menanyakan Kesehatan dalam Bahasa Inggris

Hal tersebut memengaruhi penyerapan air hujan (infiltrasi) karena aspal dan beton merupakan material yang tahan atau tidak menyerap air.

Dilansir dari U.S Geological Survey, air hujan yang turun tidak dapat menyusup ke permukaan yang kedap air dan akan mengalir cepat ke sungai dan menganggu daur air.

Akibatnya bisa terjadi banjir perkotaan dan juga mengurangi persediaan air bawah tanah, sehingga tanah rentan akan kekeringan.

2. Penebangan hutan dan tanaman

Penebangan hutan atau deforestasi menganggu daur air secara local maupun global.

Semakin sedikit jumlah tanaman, maka akan semakin sedikit evapotranspirasi (penguapan air dari tanaman).

Hal tersebut dapat menurunkan jumlah air di atmosfer dan mengakibatkan curah hujan dan kelembapan yang memicu kekeringan.

Baca juga: Tahukah Kamu Apa Fungsi Gading pada Gajah?

Baca juga: Tahukah Kamu Mata Uang Tertua di Dunia?

Defortasi dalam tingkat global bahkan menyebabkan perubahan iklim.

Dilansir dari Coolgeography, air hasil evapotranspirasi sebuah pohon dalam sehari memiliki efek pendinginan yang setara dengan dua AC domestik selama sehari.

Sehingga deforestasi juga memicu pemanasan global.

3. Menggunakan air secara berlebihan

Menggunakan air secara berlebihan mengganggu daur air secara kesuruluhan dan juga memicu kondisi geografis yang membahayakan.

4. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca atau pemanasan global berdampak pada daur air.

Dilansir dari Science Learning Hub, pemanasan suhu bumi berarti peningkatan evaporasi (penguapan) dan pencairan es kutub.

Peningkatan evaporasi meningkatkan curah hujan atau salju dalam tingkat yang tidak wajar dan dapat mengakibatkan banjir besar.

5. Pencemaran

Pencemaran baik tanah, air, maupun udara akan menganggu daur air.

Pencemaran baik dari sampah dan limbang akan mengakibatkan polutan masuk ke dalam daur air.

Hal tersebut bisa menyebabkan air yang tidak sehat untuk dikonsumsi, membawa penyakit, membunuh tumbuhan dan hewan, bahkan terjadinya hujan asam.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/08/145221369/kegiatan-manusia-yang-mempengaruhi-daur-air,".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved