Tribun Gowa
Jadi Pembicara di Sosialisasi Peningkatan UMKM, Priska Adnan Harap Percepatan Digitalisasi UMKM
Dinas Koperasi dan UKM Gowa bekerjasama dengan TP PKK, menggelar sosialisasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil serta pemasaran produk
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Dinas Koperasi dan UKM Gowa bekerjasama dengan TP PKK, menggelar sosialisasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil serta pemasaran produk UKM berbasis kemitraan di Gedung Balai Diklat Gowa, Jum'at (11/6/2021).
Pada kegiatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan membawakan materi.
Priska menyampaikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang adaptif, kreatif dan inovatif adalah modal Kabupaten Gowa untuk dapat terus maju di masa pandemi Covid-19.
"Saya dititipkan tiga tugas oleh bapak Bupati di PKK, yang pertama penurunan angka stunting, kedua penyeragaman kualitas PAUD di Kabupaten Gowa dan yang ketiga pengembangan UMKM ini," ujarnya.
Khusus untuk UMKM, menurut Ketua Dekranasda Kabupaten Gowa ini, adaptasi terhadap teknologi adalah yang utama.
Adaptasi adalah kemampuan yang harus diasah dalam mengembangkan UKM di masa pandemi ini.
Tidak dapat lagi memakai metode konvensional dalam strategi marketing di masa pandemi.
"Sejak pandemi Covid-19 terjadi peningkatan penjualan produk UKM, untuk sektor makanan dan minuman hingga 26 persen. Peningkatan juga dialami produk UKM untuk pemeliharaan kesehatan, seperti masker dan hand sanitizer," terangnya dihadapan 51 pelaku UKM yang ada di Kabupaten Gowa.
Menurut Istri Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ini data di Tokopedia, terdapat 9,9 juta UMKM yang terdaftar sebagai mitra Tokopedia.
Ada kenaikan sebesar lebih dari 2,5 juta dari 7,2 juta penjual sejak Januari 2020.
Oleh karena itu, digitalisasi pun mau tak mau juga harus lebih ditekankan dalam usaha pendorongan UKM untuk berkembang dan bertahan di masa pandemi.
"Jika kita tidak siap untuk "Go Digital" maka produk luar tentunya akan mengambil alih dan berkuasa," bebernya.
Salah satu Pemilik Usaha Makmur Bersama Cap Petani Jagung, Marlia mengaku selama ini ia belum memiliki kendala.
Hanya saja penjualan lebih dilakukan secara offline, sehingga ke depan pemasaran secara online akan mulai dijajakinya.
"Untuk saat ini belum ada kendala yang saya temui, cuma selama ini pemasaran melalui offline, ke depan saya memang perlu beranjak pada pemasaran secara online," katanya.