Mahfud MD di Sulsel
Mahfud MD Ziarahi Makam AGH Sanusi Baco: Saya Dikenalkan Gus Dur ke Anregurutta Kiai Sanusi Baco
Di bawah tenda di sekitar Makam AGH Sanusi Baco, Mahfud MD berpesan ke jajaran kemenkopolhukam untuk senantiasa menghormati ulama.
"Sesungguhnya orang bangkrut di antara umatku ialah yang datang di hari kiamat kelak dengan membawa pahala-pahala salat, puasa, dan zakat; namun dalam pada itu sebelumnya pernah mencaci ini, menuduh itu, memakan harta ini, mengalirkan darah itu, dan memukul ini," ujar Mahfud MD mengutip hadis Rasulullah.
Lanjutnya, maka dari pahala-pahala kebaikannya, akan diambil dan diberikan kepada si ini dan si itu, kepada orang-orang yang yang telah ia lalimi.

"Jika pahala-pahala kebaikannya habis sebelum semua yang menjadi tanggungannya terhadap orang-orang dipenuhi, maka akan diambil dari keburukan-keburukan orang-orang itu dan ditimpakan kepadanya, kemudian dia pun dilemparkan ke neraka," jelas Mahfud MD.
Termasuk menurut Mahfud MD, menumpahkan darah orang lain, membunuh, membom, merupakan ciri manusia yang akan bangkrut di akhirat.

Pada kunjungan dua bulan salu, Mahfuf MD juga menyambangi Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, didampingi Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Juga terlihat hadir Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.
Kehadiran rombongan Mahfud MD disambut Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, Yohanes Liku Ada.
Usai menemui pengurus keuskupan dan gereja Katedral Makassar, Mahfud MD dalam keterangan persnya, mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi 28 Februari lalu.
"Saya tentu kalau secara keprotokoleran turut berduka atas peristiwa bom yang telah memakan 21 korban luka dan dua pelaku meninggal, itu satu tindakan biadap," kata Mahfud MD.
Menurutnya, gerakan terorisme yang dilakukan tidak mewakili agama tertentu.
"Saya tegaskan gerakan teror atau terorisme itu tidak mewakili agama manapun, karena terorisme dan teror itu musuh semua agama," ujarnya.
"Bahwa pelakunya orang beragama yang mengaku berjuang atas nama agama, bagi paham dan kesadaran yang normal itu adalah paham dan kesadaran yang sesat," sambung Mahfud.
Ia pun mengajak sua elemen bangsa untuk bersama-sama melawan aksi teror yang ada.(*)