Papua Nugini
Papua Nugini Contek Indonesia Rebut Tambang Emas Raksasa di Negaranya, Tapi Terjebak Situasi Begini?
Coba contek cara Indonesia untuk rebut tambang emas raksasa miliknya, Papua Nugini malah terpaksa bersepakat dengan 'setan', kondisi ini pemicunya
TRIBUN-TIMUR.COM - Papua Nugini mencoba mengikuti cara Indonesia untuk merebut tambang emas raksasa di negaranya.
Hanya cara mereka untuk bisa seperti Indonesia dilakukan tak bisa dilakukan dengan mulus.
Malah usaha mereka bersepakat dengan pihak 'Setan' karena disebabkan kondisi ekonomi mereka saat ini.
Keberhasilan Indonesia mengakuisisi PTFI termasuk dengan segala keuntungannya inilah yang kemudian menginspirasi Papua Nugini.
Maklum, tepat di sisi Timur Tambang Grasberg, terdapat tambang emas Porgera dengan cadangan emas yang tak kalah banyak dengan Grasberg.
Pemerintah Papua Nugini pun kemudian berusaha meraih kesepakatan dengan Barrick Gold Corp agar sudi menyerahkan sebagian besar kepemilikan sahamnya di Barrick Niugini Ltd.
Namun, seperti Indonesia, jalan Papua Nugini pun tak mulus.

Apalagi Barrick tidak lain merupakan produsen emas terbesar kedua di dunia setelah Freeport McMoran.
Seperti dilansir brecorder.com, Papua Nugini memang pada akhirnya berhasil mengambil alih.
Terutama kepemilikan saham Barrick Niugini Ltd, dengan menguasai 51% saham perusahaan tersebut.
Hanya saja, ada beberapa kesepakatan yang tak dirinci.
Namun diyakini terpaksa disetujui karena Papua Nugini kini tengah hancur lebur oleh pandemi Covid-19.
Bahkan Menteri Pertambangan Papua Nugini Johnson Tuke mengibaratkan
Perjanjian yang dibuat dengan adalah sebuah kesepakatan dengan "setan".
"Meskipun Barrick telah menyeret kamu ke pengadilan, kami akan berusaha bekerja dalam harmoni," tutur Tuke.