Dapat Investasi Rp3 Triliun, Pelabuhan Eskpor Internasional Bakal Dibangun di Bantaeng

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Pemerintah Korea melalui perusahaan Eunhadan Co., ltd, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Perjanjian Kerja sama itu dilakukan bersama dengan CEO Eunhadan Co,. Ltd, YUN Jaeseong dan Division Directur Uenhadan Co,. ltd, KIM Seonghun bersama dengan Direktur PT Basic, Tony Pahlevy dan disaksikan oleh Bupati Bantaeng, Ilham Azikin.

Dalam kerjasama itu disepakati investasi sebesar Rp 3 Triliun untuk pembangunan pelabuhan ekspor di Kabupaten Bantaeng.

Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan, keberadaan pelabuhan internasional ini akan mendorong percepatan kawasan industri di Bantaeng. 

Nantinya pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Bantaeng dengan menambah jumlah tenaga kerja lokal di Bantaeng. 

"Kita harapkan proyek strategis ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bantaeng," kata Ilham Azikin kepada TribunBantaeng.com, Selasa, (8/7/2021).

Sementara itu, direktur PT Basic, Tony Pahlevy mengatakan, dalam kerjasama itu Pemerintah Kabupaten Bantaeng menunjuk PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (Perseroda).

"Ini adalah kerja sama investasi G to G antara pemerintah Korea dengan Bantaeng. Pemerintah Korea menunjuk Eunhadan Co., Ltd sedangkan pemerintah Kabupaten menunjuk PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (Perseroda)," kata Tony Pahlevy.

Dia mengatakan, bangunan pelabuhan ekspor internasional ini masuk dalam proyek strategis nasional.

Dan akan menjadi hubungan internasional. Tetapi untuk tahap pertama, dipersiapkan untuk tenant-tenant yang ada di Kawasan Industri Bantaeng.

Sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama ini, Eunhadan Co,. ltd akan melakukan kunjungan di Bantaeng pada Kamis, 10 Juni 2021. 

Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pimpinan OPD di Bantaeng.

"Kami akan memulai kegiatan ini dengan melakukan kunjungan kerja bersama pihak Eunhadan," ujarnya.

Lebih lanjut, Pemkab Bantaeng bersama Eunhadan akan melakukan persiapan sejumlah dokumen untuk memulai pembangunan itu. 

Salah satunya adalah Fisibility Study (FS) untuk kawasan itu.