Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Simposium FIKP Unhas bersama University Malaysia Terengganu Digelar Virtual, Berikut Daftar Peserta

tema "Percepatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan untuk Mencapai SDGs di Era Pandemi Covid-19”

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu 

Tahun ini, kata dia, masih berlangsung virtual mengingat kondisi pandemi yang belum pulih. 

Simposium diagendakan berlangsung hingga Minggu (6/6/2021) besok.

Simposium Nasional akan mempresentasikan sebanyak 96 makalah nasional. 

Terdiri dari 49 makalah yang berasal dari internal Unhas, dan selebihnya berasal dari berbagai instansi, balai riset, dan Universitas di Indonesia. 

Makalah nasional terbanyak dari luar Unhas berasal dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP-STP) Jakarta, yakni mengirimkan sebanyak 13 makalah. 

Sementara Simposium Internasional akan mempresentasikan 205 makalah internasional, terdiri atas 73 makalah dari Unhas, 8 makalah dari mitra Universitas Malaysia, selebihnya tersebar dari institusi termasuk dari Malaysia. 

Makalah internasional terbanyak yang berasal dari luar Unhas yakni dari Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan-KKP, mengirimkan sebanyak 15 makalah. 

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Dalam sambutannya, Prof. Dwia memberikan apresiasi kepada FIKP Unhas yang telah bekerjasama dengan Universiti Malaysia Terengganu untuk memfasilitasi kegiatan ini. 

"Para pembicara berasal dari praktisi dan ilmuwan. Mereka memaparkan analisis berbasis pada hasil riset dan kebijakan," kata Prof Dwia via rilis yang diterima tribun-timur.com.

Dengan demikian, tentu dapat menghasilkan rekomendasi yang baru dan inovatif mengenai bagaimana pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di era pandemi dan pasca pandemi mendatang," sambungnya. 

Pada saat pandemi, kata Prof Dwia, semua sektor ekonomi mengalami keterpurukan terutama pada sektor kelautan. 

Prof Dwia percaya bahwa sektor kelautan akan bisa lebih dulu bangkit, karena Indonesia memiliki sumber daya laut melimpah. 

Menurutnya, diperlukan penataan ulang dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih sustainable atau berkelanjutan, guna guna menjaga keanekaragamaan biota laut. 

Kegiatan yang dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Zainuddin Latif ini diikuti kurang lebih 400 peserta.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved