Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPK

Soal Polemik Soal TWK KPK Pilih Alquran atau Pancasila, Dasad Latif: Pertanyaan Beleng-beleng

Pemuka agama ustad Dasad Latif sarankan pejabat TWK untuk mereka yang kelola APBN. Ia menanggapi 75 pegawai tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun
Ulama dan pemuka agama ikut angkat bicara soal tak lolosnya 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ustad Dasad Latief, menyarankan para pejabat yang mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar ikut tes wawasan kebangsaan. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Ulama dan pemuka agama ikut angkat bicara soal tak lolosnya 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dalam sesi tes wawasan kebangsaan atau TWK.

Terhadap polemik TWK, Dasad Latif menilai semestinya TWK bukan dalam rangka menyingkirkan orang tertentu yang dikenal reputasinya dalam memberantas korupsi.

“Niat dalam melaksanakan TWK harus diluruskan, jangan membuat pertanyaan yang sengaja mau menjebak orang lain seperti yang ditanyakan kepada pegawai KPK itu,” kata Dasad Latif dikutip, Kamis (3/6/2021).

Ustad Dasad Latif sarankan pejabat TWK atau tes wawasan kebangsaan yang mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ).

“Yang harus dites wawasan kebangsaan itu para pejabat dan pengguna APBN dan kontraktor,” katanya.

Baca juga: Istana Lepas Tangan Soal Polemik TWK di KPK

“Kalau memiliki wawasan kebangsaan mereka tidak mau korupsi, sebab korupsi daya rusaknya terhadap agama dan negara sangat besar. Bisa membuat ratusan juta rakyat menderita karena korupsi,” kata Dosen Universitas Hasanuddin ini.

Dia pun menegaskan, negara tidak boleh terkesan memusuhi agama, apalagi memberikan pilihan seperti pilih Alquran atau Pancasila.

“Kalau pertanyaannya pilih Alquran atau pilih Pancasila dimasukkan dalam tes wawasan kebangsaan, bukan jawabannya yang salah, tapi pertanyaannya yang beleng-beleng,” kata Dasad Latif.

Di Sulawesi Selatan, beleng diartikan dungu atau bodoh.

Kalau ingin menyelamatkan negara melalui tes wawasan kebangsaan (TWK), kata dia, tidak sama dengan mengerjakan soal pilihan ganda.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri hari ini (01/06) melantik pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara.

Selain pengambilan sumpah jabatan, Firli Bahuri juga melantik sejumlah deputi yang baru, termasuk Deputi Bidang Penindakan dan Pencegahan.

Baca juga: 24 Pegawai KPK Tak Lolos TWK akan Ikut Bela Negara, DS: Dihajar Beneran Mereka. Nopel Gak Ikutan ya?

Pelantikan pegawai KPK dilakukan di Gedung KPK yang dihadiri 53 orang sebagai perwakilan. Sedangkan pegawai KPK lainnya mengikuti pelantikan secara daring.

Sebelum dilantik, ada 1.271 orang yang dinyatakan lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK.

Pelantikan ini berlangsung di tengah pro kontra adanya 75 pegawai KPK yang dinyatakan tak lolos TWK dan dinonaktifkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved