TRIBUN WIKI
Inilah Arca-arca Megalitik di Rampi Luwu Utara
Terdapat arca megalitik Luwu Utara. Tepatnya di Kecamatan Rampi berada di bagian utara Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Oleh sebab itu, tempat ini disakralkan oleh masyarakat.
Kondisi arca megalitik ini tidak terawat karena sebagian permukaan tertanam dan posisi dalam keadaan miring (hampir rebah).
Pada permukaannya ditumbuhi lumut dan jamur serta beberapa bagian telah terkelupas.
Ciri antromorfisnya ditandai dengan keberadaan kening yang bersambung dengan membentuk bagian hidung.
Pada bagian bawah kedua kening terdapat dua lingkaran sebagai mata, di bagian atas kening atau bagian kepala sebelah kanan memiliki pola bergelombang secara teratur, demikian pula dengan kepala bagian kiri, namun tidak seutuhnya menunjukkan pola bergelombang karena sebagian permukaannya telah hilang.
Pada bagian wajah berbentuk oval dan pada bagian kedua sisi permukaannya menonjol dan mengindikasikan posisi bagian telinga
pada sebuah kepala.
Di bawah wajah, bagian pundak terlihat jelas tanpa memiliki tangan, kemudian dibawah pundak dengan ukuran 20 cm terdapat dua lingkaran dengan diameter 9 cm.
Tinggi keseluruhan artefak 120 cm dengan lebar keseluruhan 75 cm.
Panjang wajah 58 cm dengan lebar 45 cm.
Arah hadap temuan ini berorientasi ke arah timur atau 80ᵒ.
Adapun bahan batuannya adalah
konglomerat breksi andesit.
Di bagian dasar arca megalitik ini terdapat tiga batu yang saling menindih, dua diantaranya adalah batu datar dan satu batu brangkal.
Selain itu, terdapat pula batu kerakal yang berada di sebelah barat batu datar.
Kemudian di sebelah utara terdapat batu
menhir dengan tinggi 75 cm dan diameter 8 cm.
Keempat arca megalitik di Rampi ini memiliki kesamaan bentuk dengan arca-arca megalitik di Lembah Bada namun dengan ciri teknologi yang relatif lebih sederhana.
Hal ini bisa saja mengindikasikan arca megalitik di Rampi lebih tua dibandingkan
arca megalitik di Lembah Bada.
Tentunya perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal itu, dan itu menjadikan Rampi menarik untuk dikunjungi oleh para peneliti.