Tribun Makassar
Cegah Penyebaran DBD, Danny Pomanto Bakal Sediakan Alat Fogging di 153 Kelurahan
Walikota Makassar, Danny Pomanto menegaskan bakal menyediakan alat fogging atau alat pengasapan di setiap kelurahan.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Walikota Makassar, Danny Pomanto menegaskan bakal menyediakan alat fogging atau alat pengasapan di setiap kelurahan.
Hal ini dikarenakan tingginya potensi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Makassar.
DBD adalah penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor, kerap menyerang pada pagi hari, yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Orang yang terinfeksi virus ini untuk kedua kalinya memiliki risiko yang jauh lebih besar terserang penyakit parah.
Sementara, kata Danny jumlah alat fogging di Makassar hanya ada 3 unit.
"Semua kelurahan harus punya fogging, karena penyakit demam berdarah ini juga membahayakan, bahkan datanya kasus DBD masih lebih tinggi dari pada Covid," ujar Danny, Senin (31/5/2021).
"Karena saya sudah tanya sama Plt Dinkes, ternyata fogging kita cuma tiga," Jadi saya suruh pesan seratus lebih," lanjutnya.
Namun, untuk pengadaan fogging tersebut, pihaknya harus menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.
"Tapi ternyata itu harus menunggu perubahan. Jadi itu lagi kendalanya," katanya.
Lebih lanjut, Danny menjelaskan, jika DBD ini merupakan siklus tahunan, karena termasuk penyakit endemik.
Apalagi banyaknya sampah yang menumpuk di beberapa kecamatan, membuat potensi penyebaran demam berdarah masih tinggi.
"Jadi harusnya sampah-sampah yang ada di kecamatan-kecamatan, khususnya yang menumpuk di pinggir jalan, harus segera diangkut, tidak boleh dibiarkan begitu," tutupnya.
Sementara itu, Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah menyampaikan apresiasinya kepada rencana pengadaan fogging tersebut.
Pasalnya pada April 2021 lalu, jumlah p nderita DBD mencapai sekitar 80 kasus.
"Kalau pak Wali tadi mau mengadakan per-kelurahan lebih bagus lagi, karena memang sekarang kendalanya di kekurangan alat," katanya