Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Masih Tunggu Juknis, Sekolah Islam Athirah Makassar Akui Siap Belajar Tatap Muka

Masih Tunggu Juknis, Sekolah Islam Athirah Makassar Akui Siap Belajar Tatap Muka

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
Muslimin Emba/Tribun Timur
Puluhan siswa kelas 3 SMP Athirah Makassar menggelar bakti sosial. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak Sekolah Islam Athirah Makassar mengaku telah siap melakukan pembelajaran tatap muka dari jaug-jauh hari sebelumnya.

Hal ini disampaikan oleh Humas Sekolah Islam Athirah Makassar, Takdir.

Katanya, sarana dan prasarana sekolah sudah siap, tinggal menunggu izin dan Juknis dari Pemerintah Kota dan Provinsi Sulawesi Selatan.

"Kalau Athirah, sejauh ini siap, sudah lama. Tinggal tunggu izin dari Pemerintah. Kalau sarana dan prasarana sudah siap," ujar Takdir, Minggu (30/5/2021).

Bahkan pihak sekolah telah melakukan pertemuan dengan orang tua siswa.

"Bahkan beberapa webinar sudah kita lakukan dengan orang tua siswa," jelasnya.

Pihaknya juga telah membentuk tim Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) jauh hari sebelumnya.

"Kalau di Athirah sudah lama dibuat, sudah ada tim Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Bahkan sudah di plot-plot kerja-kerjanya apa, kesiapannya apa, kelas-kelas bagaiamana perisapannya, itu sudah jauh-jauh hari sebenarnya," terangnya.

Ia menjelaskan, jika nantinya tiap unit mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) masing-masing akan memiliki Satgas Covid-19.

"Nanti disetiap unit dari SD-SMP-SMA ada nanti Satgasnya lagi," katanya.

Lanjutnya, untuk vaksinasi sendiri, Takdir mengatakan jika seluruh karyawan dan guru telah selesai divaksin.

"Kalau di Athirah, kita semua sudah selesai vaksinasi, baik guru dan karyawan, ikut dipemerintah. Nah ini juga untuk siswa, sampai sekarang belum ditau regulasinya," ucapnya.

Takdir membeberkan, jika beberapa hari lalu, Sekolah Islam Athirah telah melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulsel, dan Dinas Pendidikan Kota Makassar.

"Beberapa hari lalu, Athira melakukan audiens dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan kota, itu untuk meminta kepastian. Apakah ini betul-betul ada peluang buka dan kapan waktunya," katanya.

Namun ia menilai, jika ada perbedaan presepsi antara pemerintah provinsi dan kota terkait teknis pembelajaran tatap muka, salah satunya soal waktu belajar.

"Kemarin waktu kita audiensi, sepertinya ada perbedaan persepsi antara kota dengan provinsi. Karenakan SMA itu diatur oleh provinsi, sementara SD-SMP oleh kota, ada perbedaan berapa jam sekolah tatap muka per harinya boleh dilakukan," bebernya.

Sehingga, sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) terkait pembelajaran tatap muka tersebut.

"Belum ada Juknis pasti, itu juga sebenarnya kemarin kita tunggu. Semestinya, karena itukan harus ada juknisnya dari mereka. Seperti tatap muka di sekolah maksimal berapa jam, kemudian kapasitas kelas itu harus berapa persen saja, itu semua yang kami tunggu itu," katanya.

Kata Takdir, saat melakukan audiensi pihak Pemerintah Kota mengatakan, akan dilakukan swab antigen bagi siswa, sebelum masuk sekolah.

"Karena kalo di kota saya dengar kemarin itu, dia maunya ada swab untuk siswa juga, itu pernyataan kota. Kalau provinsi beda, dia tidak menyinggung soal anak," katanya.

"Bahkan kota kemarin kita audiens itu dia menyinggung tentang GeNos tiap minggu, itu juga belum diketahui mekanismenya, apakah fifty-fifity (50:50) dengan pemerintah, atau pemerintah yamg sediakan," sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika Sekolah Athirah di Kabupaten Bone sudah menggelar pembelajaran tatap muka.

"Kalau Athirah Bone itu sudah masuk, bahkan sebelum masuk siswa dan guru di swab, jadi tinggal di Makassar saja masih terkendala," jelasnya.

Namun, ia mengkalim, jika salah satu sekolah yang akan dijadikan pilot project, untuk sekolah tatap muka adalah Athira.

"Kemarin, kota itu dia siap, kan masih mau percobaan, dan mereka sudah menjanjikan Insya Allah kalo Athirah akan jadi piloy project di kota Makassar," katanya

Ia pun berharap, jika pemerintah segerah memberikan kepastian, terkait Standar Oprasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

"Harapannya kami ingin kepastian tegas dari pemerintah kapan bisa masuk, kemudian apa-apa SOP yang harus kita laksanakan di sekolah, InsyaAllah kami siap," katanya

"Beberapa orang tua juga sudah bersedia, cuma memang masih kita menunggu, kita juga tidak boleh jalan kalau belum ada arahan dari kota maupun provinsi," tuturnya.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto memastikan, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan kembali dibuka. 

Dalam waktu dekat, kebijakan belajar tatap muka tersebut bakal terealisasi.

Keputusan ini diambil setelah guru telah menjalani program vaksinasi Covid-19. 

Selanjutnya, tinggal menunggu siswa untuk melakukan tes Covid-19.

"Secara guru (vaksin) sudah selesai 100%. Jadi tinggal murid. Antigennya sudah siap juga," ujar Danny, Jumat (28/5/2021).

Sejauh ini, dirinya masih memantau perkembangan kasus Covid-19 di Makassar. 

Menurutnya, status zona wilayah penting untuk diperhatikan, sebagai indikator pembukaan sekolah.

"Kita lihat dulu ini, tapi kalau kita masih orange kan tidak bisa kita lakukan. Kita segera turunkan dulu ini," jelasnya.

"Inikan agak naiki (kasusnya). Tapi turun lagi ini hari lima. Naik turun-naik turun. Tapi prinsipnya naik. Kalau saya tidak mau hitung yang kecilnya saya hitung yang terburuknya," lanjutnya.

Meski begitu, Danny tidak ingin membuat siswa menunggu lama. 

Ia pun akan mengumumkan ke masyarakat terkait perkembangan kasus Covid-19, dan rencana jadwal sekolah belajar tatap muka.

"Jadi kami, Senin pun akan kami sampaikan ke publik itu. Jadi menurut Epidemiologi, memang Hari Minggu itu puncaknya, Covid-19. Jadi biar kita kasi laporan Senin katanya," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, M Ikhsan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved