LaNyalla Mattalitti
Rakernas Kapten Indonesia di Makassar dihadiri Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Didampingi 4 Senator
Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional (Kapten) Indonesia menyoroti masih banyaknya pengangguran di Indonesia.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional (Kapten) Indonesia menyoroti masih banyaknya pengangguran di Indonesia.
Untuk itu, Kapten Indonesia ingin membuat program melahirkan pengusaha baru.
Termasuk pendampingan pembentukan mini market, Kapten Kios di desa-desa.
Hal itu dibahas dalam Rapat Kerja Nasional Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional (Kapten) Indonesia, yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (29/5/2021.
Rakernas Kapten Indonesia dihadiri Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti didampingi empat Senator RI, antara lain Senatir asal Sulsel Tamsil Linrung dan Lily Amelia.
Hadir juga Kadin Pusat Muzakkiir Jabir (Mantan Ketum HMI).
Kemudian anggota DPR RI Komisi V Muh Aras, Direktur Pemberdayaan dan Fasilitas Dana Desa Dari Kemendes RI, Gubernur SulSel, Wali kota Makassar, Bupati Maros, Bupati Barru, Wakil Bupati Pangkep dan beberapa anggota DPRD dari Sumbar.
Ketum Kapten Indonesia Abdul Rauf Tera melaporkan sejumlah program yang mereka miliki.
“Kami kompak baik dalam dan di luar negeri. Kapten Indonesia punya 33 badan otonom, untuk memberikan pendampingan dan melatih masyarakat,” ucap Abdul Rauf.
Kapten menyoroti masih banyaknya pengangguran di Indonesia.
Untuk itu, Kapten juga membuat program melahirkan pengusaha-pengusaha baru, termasuk pendampingan pembentukan mini market, Kapten Kios di desa-desa.
“Kita akan merancang 1 juta pengusaha baru melalui jaringan pengusaha baru Kapten Indonesia,” tuturnya.
Sementara Ketua DPD RI, LaNyalla Mattalitti, menegaskan komitmennya mendukung program-program Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional (Kapten) Indonesia.
Menurutnya, para senator di 34 provinsi akan memberikan pengawalan.
La Nyalla Mattalitti mengapresiasi kegiatan-kegiatan Kapten Indonesia yang bertujuan membangun sumber daya manusia (SDM) mulai dari tingkat terkecil, yaitu desa.