Tribun Sulsel
Adnan IYL, Fahsar, Indah Dinilai Bisa Picu Rivalitas Golkar di Pilgub Sulsel 2024
Adnan IYL, Fahsar, Indah Disebut Bisa Picu Rivalitas Golkar di Pilgub Sulsel 2024
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dukungan terbuka kader Golkar kepada Taufan Pawe maju Pilgub Sulsel 2024 kembali mengalir.
Dukungan terbuka kali ini datang dari Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi dalam Musda X Partai Golkar Kabupaten Bone, Selasa (25/5/2021) malam.
Dukungan terbuka Fahsar menambah deretan dukungan kepala daerah Golkar kepada Taufan Pawe maju Pilgub Sulsel 2024.
Hal serupa pernah dilakukan Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, dan Bupati Selayar Muh Basli Ali.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Priyanto menilai Taufan Pawe punya previlege atau keistimewaan karena menjabat ketua Golkar.
Akan tetapi, ia mengingatkan Partai Golkar memiliki sederet kepala daerah berprestasi yang bisa memicu rivalitas di internal partai beringin dalam mengusung calon gubernur Sulsel di 2024.
Utamanya kepala daerah Golkar yang punya geopolitik lebih luas dibanding Kota Parepare, wilayah pemerintahan Taufan Pawe.
"Umumnya kepala-kepala daerah kader Golkar, yang basis dukungan geopolitiknya lebih luas daripada TP bisa memicu rivalitas internal di Golkar," kata Luhur kepada Tribun Timur, Rabu (26/5/2021).
Sederet kepala daerah tersebut seperti Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Ponakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu masih tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Terbukti, Adnan diundang ikut pendidikan Golkar Institute sebagai kepala daerah beringin pada Februari 2021 lalu.
Kabupaten Gowa adalah daerah yang memiliki daftar pemilih tetap terbesar ketiga di Sulsel. Dalam Pilkada 2020, DPT Gowa mencapai 529.985.
Kemudian Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi yang baru saja terpilih periode ketiga Ketua DPD II Golkar Bone.
Kabupaten Bone tercatat sebagai daerah dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbesar kedua setelah Kota Makassar. Dalam Pemilu 2019 lalu, DPT Bone mencapai 543.646 jiwa.
Begitupun Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani sebagai kepala daerah asal Luwu Raya.
Bupati Lutra dua periode itu sedang bertarung memimpin Partai Golkar Luwu Utara.
Luhur menilai konstelasi politik kandidasi Pilgub Sulsel 2024 menjadi lebih terbuka pascakasus hukum yang menimpa Nurdin Abdullah.
Hal itu dinilai membuka peluang kepala-kepala daerah berprestasi untuk berlanjut ke Pilgub 2024.
Ia mengatakan, kepala-kepala daerah yang cukup sukses memimpin, tentu punya asa running di Pilgub.
Apalagi, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman belum dianggap sebagai kekuatan petahana yang setingkat dengan kekuatan elektoral Nurdin Abdullah.
Meski Golkar punya kepala daerah berprestasi, Luhur menilai, Taufan Pawe punya previlege (keistimewaan) akses di kandidasi Pilgub 2024 karena menjabat ketua partai Golkar.
Menurutnya, Golkar secara tradisi selalu mengusung ketuanya di pencalonan Pilgub Sulsel.
Luhur mengingatkan, Partai Golkar sudah terbiasa pada positioning mengusung kader di posisi calon gubernur, bukan sebagai calon wakil gubernur.
Seperti Pilgub Sulsel 2002, Ketua Golkar Sulsel Amin Syam maju calon gubernur.
Pilgub Sulsel 2007, Ketua Golkar Sulsel Amin Syam kembali maju calon gubernur.
Pilgub Sulsel 2013, Ketua Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo maju calon gubernur.
Dan Pilgub Sulsel 2018 Plt Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid maju calon gubernur.
"Bagaimanapun TP sedang memimpin partai, yang secara tradisi selalu mengusung ketuanya di pencalonan Pilgub Sulsel," katanya.
Ia mengatakan, Partai Golkar sudah terbiasa dengan situasi rivalitas antar kader Golkar dalam Pilgub Sulsel.
Dalam tiga dari empat Pilgub Sulsel terakhir, kader Golkar selalu berhadapan.
Seperti Pilgub Sulsel 2002, 2007 dan Pilgub Sulsel 2018 yang mempertemukan kader Golkar sebagai rival.
Luhur Priyanto melanjutkan, soal peluang di Pilgub 2024, Taufan Pawe memang perlu mengatur peran kader yang berposisi sebagai kepala daerah.
Luhur mengingatkan, beberapa dari mereka memang sangat potensial menjadi rival Taufan Pawe di kandidasi Pilgub Sulsel 2024.
"Meskipun demikian, akan sikap politik elegan dan realistis, jika TP tetap mengakomodasi para kepala daerah itu di kepengurusan," tuturnya.
Tujuan pragmatisnya, kata Luhur, tentu untuk mendongkrak suara Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024.
Dikatakan, Pileg dan Pilpres 2024 adalah ujian kepemimpinan sesungguhnya bagi Taufan Pawe.
Performa elektoral partai Golkar di Pileg 2024, akan menentukan peluang Taufan Pawe tampil di pencalonan Pilgub 2024.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95