Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini AM Sallatu

Rekalibrasi Paham Pembangunan di Sulsel, Perlu Cuci Otak Paham Pembangunan di Masa Pandemi

Rekalibrasi Paham Pembangunan di Sulsel, sementara pembangunan infrasturktur telah merajai paham pembangunan dalam dua tahun terakhir. Perlu cuci otak

Editor: AS Kambie
dok.tribun
AM Sallatu 

Tampak mengharukan bahwa mereka sudah tidak membisniskan kegiatan produktif mereka secara tradisional.

Senyatanya mereka telah memanfaatkan bisnis online dan membentuk group jual beli melalui media FB.

Hebatnya lagi, mereka bahkan sudah mampu mentransaksikan hasil kegiatan produktif mereka secara antar daerah maupun antar pulau.

Sejatinya marjin ekonomi mereka tercipta setiap hari meskipun nilainya masih sangat kecil.

Tetapi belum ada pemihakan kebijakan ekonomi di daerah yang menyentuh mereka.

Realitas kegiatan rumah tangga produktif diatas patut segera mendapatkan sentuhan dan pemihakan.

Oleh karena saat ini sudah mulai terlihat telah berkembang semacam predator dalam jaringan distribusi dan pemasaran mereka.

Hal ini amat perlu sedini mungkin dicegah perkembangan kehadiran predator tersebut.

Selain menghambat kegiatan ekonomi produktif tersebut, juga bisa mengganggu penciptaan marjin usaha mereka dalam jangka panjang.

Sangat disayangkan bila para penentu kebijakan di daerah belum mampu memahami dan memberikan pemihakannya.

Harus disadari bahwa pembangunan yang berskala memang penting dan akan besar kontribusinya bagi wilayah dan daerah.

Namun untuk konteks sekarang ini, selama pandemi yang dampaknya masih akan berbilang tahun ke depan, menata dan memberi pemihakan pada kegiatan produktif berskala kecil dan terbatas adalah pilihan yang amat rasional dan realistik.

Pandemi yang mendera saat ini, sepatutnya dapat mencuci otak (baca: cara pandang dan wawasan) pembangunan yang ada di benak para penentu kebijakan pembangunan di wilayah ini.

Paham pembangunan yang sangat bias pada pertumbuhan, saat ini sudah semakin sulit pijakan empiriknya.

Apalagi arus besar investasi yang diimpikan deras mengalir sudah lebih cenderung menjadi mimpi di siang bolong belaka.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved