Keguguran
Penyebab Seseorang Alami Keguguran dan 11 Cara Mencegahnya
Baru-baru ini, kabar mengenai artis Aurel Hermansyah, istri Atta Halilintar, mengalami keguguran, menjadi perbincangan banyak orang.
TRIBUNTIMUR.COM - Baru-baru ini, kabar mengenai artis Aurel Hermansyah, istri Atta Halilintar, mengalami keguguran, menjadi perbincangan banyak orang.
Putri penyanyi Anang Hermansyah ini mengalami keguguran anak pertama mereka beberapa hari setelah Lebaran.
Setelah libur Lebaran usai, Aurel Hermansyah konsultasi pada dokter. "(dokter bilang) Saya lihat dari pengecekan darahnya, kata dokter, sudah negatif. Dia (calon bayi) sudah..," ucap Atta menarik napasnya.
"Bisa dibilang udah enggak ada di perutnya istriku," tutur Atta Halilintar melanjutkan. Diketahui, usia kandungan Aurel Hermansyah saat itu diperkirakan baru tiga atau lima minggu.
Berikut adalah beberapa penyebab keguguran yang paling umum dilansir dari Web MD, Rabu (19/5).
1. Kromosom abnormal
Ketika keguguran terjadi dalam 12 minggu pertama, lebih dari separuhnya disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi.
Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi, seperti warna rambut dan mata. Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau dengan jumlah yang rusak.
2. Kondisi medis
Keguguran seringkali diakibatkan oleh masalah kesehatan ibu. Beberapa di antaranya termasuk infeksi seperti cytomegalovirus atau rubella, penyakit jangka panjang yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya. Masalah dengan rahim atau leher rahim seperti fibroid, bentuk rahim yang tidak normal, atau leher rahim yang terbuka dan melebar terlalu dini, disebut insufisiensi serviks.
Infeksi PMS seperti klamidia, gonore, sifilis atau HIV hingga masalah pembekuan darah yang menghalangi pembuluh darah yang membawa aliran darah ke plasenta.
3. Gaya hidup
Kebiasaan Anda sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang seperti merokok.
Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko kehamilan meskipun hanya ayahnya yang merokok. Minum berat dan menggunakan obat-obatan terlarang.