Makassar Recover
Wawancara Imajiner: Makassar Recover, Lakekomae?
Jangan sampai kinerja program Makassar Recover ini masuk kategori ‘selera tinggi, tapi kepuasaan rendah’
Konsep Change Management sebenarnya bisa digunakan untuk mencermati bagaimana program MR ini mempersiapkan sistem pengelolaan, pengendalian, dan pengadministrasian upaya pencapaian hasilnya.
Dengan demikian secara konseptual jelas batasan perubahan yang diinginkan, dan bagaimana perubahan itu dapat dicapai secara lebih optimal.
Menurut pengamatan Anda, apakah yang seperti diuraikan diatas belum ada pada program Makassar Recover ini?
Jangan lupa, yang banyak diberitakan dan disosialisasikan adalah apa program Makassar Recover itu, sedang saya menyoal bagaimana konsep manajemen untuk mencapai hasilnya.
Memang pada dunia usaha privat, yang saya persoalkan adalah strategi dan taktik yang biasanya merupakan domain internal entitas dunia usaha yang bersangkutan.
Oleh karena itu, bagi saya, Pemkot Makassar bisa saja mengatakan kami sudah siap dengan konsep manajemennya, lihat saja hasilnya nanti. Tetapi itu kan, di satu pihak pencerminan manajemen yang tertutup, dan di lain pihak, tertutup pula ruang partisipasi publik.
Kalau tertutup, bagaimana saya bisa mengatakan ada konsep manajemennya atau tidak. Nyatanya, tidak kurang walikota sendiri sudah beberapa kali mengeluh di media massa, dan hanya mengeluhkan aparatnya.
Patut disadari bahwa tiga substansi pokok dalam program Makassar Recover semuanya adalah permasalahan dan kepentingan publik, bukan domain pemkot semata-mata. Itulah alasan saya menulis opini itu.
Nah sekarang mengenai penerapannya, bagaimana analisis Anda?
Hal pertama yang perlu ditegaskan, bila memang ada perspektif perubahan yang diinginkan melalui program Makassar Recover ini, wujud perubahan seperti apa yang diinginkan terjadi ke depan.
Dalam konsep berpikir Change Management, itu yang dimaksud dengan visi. Hal ini bisa menjadi substansi diskusi, apakah Makassar Recover itu adalah sebuah visi atau bukan. Saya sendiri menganggap bukan, melainkan sebuah jargon. Justru saya melihat, ada kata yang lebih patut sebagai ungkapan visi, yaitu pada kata ikutan Makassar Recover.
Tertera dalam program Makassar Recover, ada kata ecosystem. Dalam bayangan saya, dengan program Makassar Recover ini, akan terjadi perubahan ecosystem. Tetapi ini persoalan pemahaman tentang visi itu sendiri. Setiap orang bisa punya cara pandang dan pemahaman sendiri, apalagi kalau KDH yang sudah terpilih.
Tolong dielaborasi lebih jauh.
Dalam pandangan saya, ada tiga misi yang akan diemban dari visi program Makassar Recover ini, yaitu pertama, bagaimana meningkatkan imunitas kesehatan masyarakat.
Kedua, mewujudkan terciptanya adaptasi sosial di tengah masyarakat. Dan ketiga, terciptanya wujud pemulihan ekonomi. Ketiga inilah yang selanjutnya menjadi substansi pokok dalam program Makassar Recover.