KKB Papua
3 Anggota KKB Papua Menyerahkan Diri ke Pasukan Setan, Sedang 2 Tewas 1 Lari, Anggota Egianus Kogoya
Ada lagi tiga anggota KKB Papua kelompok Lekagak Telenggen menyerahkan diri ke TNI Satgas Yonif 715/Mtl yang melaksanakan patroli keamanan di kampung
Paniel Kogoya (41) diketahui menghabiskan dana Rp1,1 miliar untuk membeli empat pucuk senjata api.
Yang nantinya akan diserahkan kepada KKB Papua.
Dana untuk membeli senjata api itu diperoleh dari Ges Gwijangge, anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dana tersebut berasal dari perampasan, perampokan serta pemerasan kepada kepala suku maupun dana desa di tiap desa.
Kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy, mereka dipaksa menyetor uang sebanyak Rp1 miliar per desa atau kampung.
Dia menjelaskan, dana sebesar Rp1,1 miliar itu digunakan untuk membeli senjata api jenis SS1 dan M16 masing-masing dua pucuk.
Setelah menerima senjata api, Kogoya akan menyerahkannya ke Ges Gwijangge yang dikenalnya sejak 2018 lalu.
"Senjata api itu berasal dari terpidana Didy Chandra Warobay saat ini mendekam di LP Nabire," kata Iqbal.
Iqbal menambahkan Paniel Kogoya telah ditangkap Minggu (18/4/2021) lalu di Kabupaten Nabire, Papua.
"Paniel Kogoya yang ditahan di Nabire akan dikenakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara," kata Kombes Iqbal.
Paniel Kogoya masih satu rumpun keluarga dengan Egianus Kogoya yang tak lain salah satu pimpinan KKB Papua di Kabupaten Nduga.
Sebelumnya 2 Tewas
Sementara itu, di lokasi terpisah, kontak senjata kembali terjadi antara TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Personel Satgas Nemangkawi terlibat kontak senjata dengan KKB Papua di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (16/5/2021) dini hari.
Kronologi kontak senjata tersebut bisa terjadi belum diketahui secara pasti.