AGH Sanusi Baco Wafat
14 Mei 2021; Kala Plt Gubernur Minta Infus Gurutta Sanusi Baco Dicabut dan Gendong Bayi Baru Lahir
Anregurutta Haji M Sanusi Baco Lc (1937-2021), masih bercengkerama dengan cucu-cucunya di ruang tengah keluarga, Jl Kelapa Tiga nomor 31, Ballaparang
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Gurutta kembali menasihati anak cucunya untuk jangan pernah menyakiti hati orang, berlaku lembut, dan jangan meninggalkan shalat lima waktu, dan memanfaatkan sebaik mungkin momen 10 hari terakhir Ramadan.
Gurutta juga menyinggung kembali ceramah tarwihnya di Malam ke28, 29 dan 30 Ramadan di Masjid Raya.
• Rangkaian Kisah Spiritualitas Saat AGH Sanusi Baco LC 2 Kali Sakit hingga Wafat 3 Syawal 1442 H
Dalam ceramahnya, Gurutta mengingatkan agar memanfaatkan momen 10 hari terakhir Ramadan untuk ibadah sebanyak mungkin, agar dosa-dosa dihapuskan laiknya anak bayi yang baru dilahirkan ibunya, gufira lahu ma takaddama min zanbihi, ka yaumi waladthu ummu.
Usai Magrib, kabar datang. Mobil dinas Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sudah parkir di depan rumah.
Cairan infus masih terpasang.
Gurutta mengeluh, lambungnya perih, muntah, semua makanan dan minuman yang masuk juga dikeluarkan lewat rongga mulut.
Dokter rumah sakit M Faisal, dokter dari RS UIN Alauddin, dan RS Primaya Hospital ditelpon untuk datang melihat kondisi Gurutta.
Melihat tangan punggung tangan gurutta membengkak, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyarankan, jarum infus dicabut.
Saran dr Bambang Budiono SpJP FIHA FAPSIC FSCAI, spesialis jantung dan penyakit dalam di RS Primaya Hospital dan RS Awal Bros Makassar, menyarankan besok (Sabtu 15/5/2021) pagi, Gurutta dibawa ke ICU Rumah sakit untuk diobservasi awal.
Nah, pagi harinya, Sabtu (15/5/2021) tim dokter memutuskan, melalukan tindakan medis, berupa bedah ringan di bagian perut depan, untuk melonggarkan lambung yang mengecil.
Usai tindakan medik, Gurutta buang air besar.
Pesesnya kehijauan dan tak menyengat.
"Agak hijau-hijau, seperti peses anak balita saya yang masih dua bulan," ujar Dr Taufik.
Lalu seorang kerabat bertanya, ke suster perawat, biasanya kalo orang banyak diinfus warnanya kehitaman.
Namun dua putra Gurutta, M Afief dan M Taufik, mulai mengingat kesungguhan Abahnya beribadah di 10 hari akhir Ramadan, agar dosanya ibarat anak bayi yang baru lahir.