Idulfitri 1442 H
Antisipasi Membludaknya Pengunjung di Tempat Wisata, Polres Luwu Timur Jaga Batas Lutim-Lutra
Polres Luwu Timur memberlakukan pengetatan terhadap pengunjung dari luar daerah masuk ke Luwu Timur untuk berwisata.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTIM.COM, WOTU - Polres Luwu Timur memberlakukan pengetatan terhadap pengunjung dari luar daerah masuk ke Luwu Timur untuk berwisata.
Khususnya pengunjung yang ingin masuk lewat Pos Penyekatan Lauwo, Desa Lauwo, Kecamatan Burau, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pos Lauwo ini berbatasan dengan wilayah Desa Bungadidi, Kabupaten Luwu Utara.
Sebagai informasi, inilah jalur darat satu-satunya yang bisa dilalui warga dari Makassar bila ingin masuk ke Luwu Timur.
Kabag Ops Polres Luwu Timur, Kompol Akbar Andi Malloroang mengatakan personil ditambah untuk berjaga di Pos Lauwo.
"Ini untuk antisipasi membludaknya warga dari luar yang masuk ke Luwu Timur untuk tujuan wisata," kata Kompol Akbar, Sabtu (15/5/2021).
Antisipasi penularan Covid-19 menjadi alasan utama langkah ini dilakukan.
Menurut Akbar, puncak ramainya pengunjung datang ke Luwu Timur untuk berwisata diperkirakan pada Sabtu dan Minggu.
"Kita juga imbau agar gunakan masker dan patuh protokol kesehatan," pesannya.
Sehari pasca lebaran Idulfitri 1442 H atau Jumat (14/5/2021), sejumlah tempat wisata di Luwu Timur ramai pengunjung.
Sayangnya, masih banyak pengunjung yang asik berwisata tanpa menggunakan masker.
Adapun tempat wisata menarik di Luwu Timur yaitu Pantai Lemo, Ujung Suso di Desa Mabonta, Kecamatan Burau.
Wisata Mangrove Banua Pangka di Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu.
Wisata Permandian Uelanti Desa Kasintuwu dan Waterbom di Lopi yang lokasi di Kecamatan Mangkutana.
Air terjun Mata Buntu di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda, Pantai Molino Sorowako, Kecamatan Nuha.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudmudora) Luwu Timur, Hamris Darwis mengatakan ada surat imbauan ke pemerintah desa termasuk pengelola objek wisata.
Surat tersebut mengimbau pemerintah desa dan pengelola tempat wisata tetap memantau dan mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata.
Untuk lebih meyakinkan, Hamris sudah bertemu dengan beberapa pengelola objek wisata termasuk kepala desa.
"Sudah kita panggil untuk antisipasi. Sesuai surat edaran untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,"
"Intinya wisata kita buka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Hamris di kantornya, Selasa (11/5/2021).
Kalaupun terjadi lonjakan pengunjung di objek wisata, Hamris meyakini kepolisian pasti turun melakukan pengamanan.
"Sekali lagi hal seperti ini tidak bisa terhindarkan, tapi kita meminimalisir persoalannya dengan tetap memberikan imbauan mematuhi prokes," ujar Hamris. (*)