Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Kebermaknaan (30): Pak Sahar Sopir Pribadi yang Membuat Cemburu
Pak Sahar contoh manusia berkaliber karena meskipun waktunya tergantung dari atasannya, tetapi merajut pahala ibadah tetap tergantung pada dirinya
Termasuk tipe orang yang sering dia bawa, dengan tempat yang dituju saat diantarnya.
Suatu waktu saya tanya penghasilannya.
Rupanya penghasilan maksimalnya saya angggap masih sangat minimal.
Bahkan dia pernah perlihatkan slip gajinya.
Kebetulan juga saat itu kampus memiliki program pemberdayaan masyarakat atas bantuan pemerintah Canada.
Saya lalu menawarkan dia untuk ikut sama saya sebagai sopir, dan dari saat itulah bekerja dengan saya sampai sekarang.
Saya belum pernah tanya apakah bisa bertahan bekerja sama saya karena suka dengan kepribadian saya atau suka dengan pekerjaannya atau karena terpaksa.
Saya tidak mau tanya karena kemungkinan besar, jawabannya bukan pada pilihan pertama.
Pak Sahar sosok sopir yang patuh, bahkan sangat patuh.
Kalau saya mengeluh atau jengkel, dia memilih diam.
Tidak pernah juga memperlihatkan keengganan melakukan apa yang diminta.
Namun yang menarik, karena Pak Sahar tumbuh di jalan raya, dia memiliki naluri bertarung di jalan, terutama di kemacetan.
Beberapa kali saya dibikin kaget, karena Pak Sahar ternyata bisa memproduksi bahasa yang sering dipakai di jalan raya.
Pernah hampir bersenggolan dengan mobil mewah di jalan, karena merasa benar, Pak Sahar "menyemprot" sopir mobil itu.
Beberapa kali saya melihat dia berdebat dengan sopir angkot dan tidak mau kalah.